Inilah Kemampuan Eurofighter Typhoon, Su-35, dan F-35 yang Mau Dibeli Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan , Prabowo Subianto , sedang gencar ingin membeli pesawat tempur generasi kelima dari luar negeri. (Baca juga: MiG dan Sukhoi Berkolaborasi Bikin Jet Tempur Generasi Ke-6 Rusia )
Terakhir, diberitakan bahwa Menhan akan membawa pulang Eurofighter Typhoon dari Austria. Sebelumnya pemerintah dikabarkan mengincar Su-35 dari Rusia dan F-35 besutan Amerika Serikat (AS).
Eurofighter Typhoon
Pesawat tempur ini merupakan hasil rakitan kolaborasi dari empat negara Eropa, yaitu Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol.
Eurofighter Typhoon mampu melaju dengan kecepatan maksimal Mach 2.0, Thrust 90kN dan ketinggian maksimal 16.764 kilometer. Pesawat combatan ini memiliki panjang 15,96 meter.
Eurofighter Typhoon disebut menggunakan bahan komposit mutakhir, agar tidak mudah terdeteksi radar sekaligus menciptakan rangka yang kokoh.
Hanya 15% permukaan pesawat yang menggunakan bahan logam, membuat Eurofighter Typhoon berfungsi dengan baik untuk operasi senyap dan terlindung dari deteksi radar. Dari sisi senjata, Eurofighter Typhoon dibekali dengan Short Range Air-to-Air Missiles (SRAAM) dan Mauser Cannon kaliber 27 milimeter.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan teknologi beyond-visual-range (BVR) Air-to-Air missile. Persenjataan ini diklaim memberi keuntungan lebih dalam duel udara.
Sukhoi Su-35
Selain Eurofighter Typhoon, sebelumnya Indonesia juga ramai diberitakan akan membeli Sukhoi SU-35. Sejatinya pembeliannya sudah memiliki kata sepakat, tapi bayang-bayang sanksi AS membuat pemerintah belum mengeksekusinya.
Pesawat ini memiliki satu tempat duduk. Pesawat tempur buatan Rusia ini memiliki tiga fungsi, yakni pertahanan, pengintaian, dan penyerangan.
Pesawat dengan berat maksimal 25,3 ton tersebut menggendong mesin Saturn AL-41F1S. Dengan mesin itu, Su-35 dapat melesat hingga kecepatan maksimal 760 knot atau 1407,52 kilometer per jam.
Sementara itu, untuk ketinggiannya, pesawat ini mampu mampu terbang dengan ketinggian maksimal 55.000 kaki. Layaknya pesawat tempur lainnya, Su-35 juga dibekali senjata meriam otomatis Gryazev-Shipunov GSh-30-1, roket S-25, rudal jelajah anti kapal Oniks, rudal antiradiasi, dan bom udara yang dapat dikendalikan.
Kemudian dari sisi fitur dan teknologi, SU-35 dilengkapi fitur radar N035 Irbis-E, sistem pencari dan pelacak inframerah (IRST) 0LS-35. Serta dilengkapi sistem penipu dan pengecoh radar, sonar, inframerah, dan laser L175M Khibiny-M.
Terakhir, diberitakan bahwa Menhan akan membawa pulang Eurofighter Typhoon dari Austria. Sebelumnya pemerintah dikabarkan mengincar Su-35 dari Rusia dan F-35 besutan Amerika Serikat (AS).
Eurofighter Typhoon
Pesawat tempur ini merupakan hasil rakitan kolaborasi dari empat negara Eropa, yaitu Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol.
Eurofighter Typhoon mampu melaju dengan kecepatan maksimal Mach 2.0, Thrust 90kN dan ketinggian maksimal 16.764 kilometer. Pesawat combatan ini memiliki panjang 15,96 meter.
Eurofighter Typhoon disebut menggunakan bahan komposit mutakhir, agar tidak mudah terdeteksi radar sekaligus menciptakan rangka yang kokoh.
Hanya 15% permukaan pesawat yang menggunakan bahan logam, membuat Eurofighter Typhoon berfungsi dengan baik untuk operasi senyap dan terlindung dari deteksi radar. Dari sisi senjata, Eurofighter Typhoon dibekali dengan Short Range Air-to-Air Missiles (SRAAM) dan Mauser Cannon kaliber 27 milimeter.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan teknologi beyond-visual-range (BVR) Air-to-Air missile. Persenjataan ini diklaim memberi keuntungan lebih dalam duel udara.
Sukhoi Su-35
Selain Eurofighter Typhoon, sebelumnya Indonesia juga ramai diberitakan akan membeli Sukhoi SU-35. Sejatinya pembeliannya sudah memiliki kata sepakat, tapi bayang-bayang sanksi AS membuat pemerintah belum mengeksekusinya.
Pesawat ini memiliki satu tempat duduk. Pesawat tempur buatan Rusia ini memiliki tiga fungsi, yakni pertahanan, pengintaian, dan penyerangan.
Pesawat dengan berat maksimal 25,3 ton tersebut menggendong mesin Saturn AL-41F1S. Dengan mesin itu, Su-35 dapat melesat hingga kecepatan maksimal 760 knot atau 1407,52 kilometer per jam.
Sementara itu, untuk ketinggiannya, pesawat ini mampu mampu terbang dengan ketinggian maksimal 55.000 kaki. Layaknya pesawat tempur lainnya, Su-35 juga dibekali senjata meriam otomatis Gryazev-Shipunov GSh-30-1, roket S-25, rudal jelajah anti kapal Oniks, rudal antiradiasi, dan bom udara yang dapat dikendalikan.
Kemudian dari sisi fitur dan teknologi, SU-35 dilengkapi fitur radar N035 Irbis-E, sistem pencari dan pelacak inframerah (IRST) 0LS-35. Serta dilengkapi sistem penipu dan pengecoh radar, sonar, inframerah, dan laser L175M Khibiny-M.