Ramai soal RUU Minol, Ini yang Terjadi saat Minuman Beralkohol Masuk ke Tubuh

JAKARTA - Minuman beralkohol memang bisa membuat manusia merasa nikmat hingga mabuk kepayang saat meminumnya, paling tidak dalam jangka pendek. Masalah pun lenyap seketika. (Baca juga: Usulan RUU Minol, Wakil Ketua Komisi III DPR Tegaskan Belum Perlu )

Dari tegukan bir, anggur, atau vodka, alkohol yang akan mengalir masuk ke dalam tenggorakan, perut, dan akhirnya masuk ke aliran darah. Kemudian akan menyebar ke seluruh tubuh , mulai dari otak, hati, dan otot. Prosesnya hanya beberapa menit setelah minuman pertama kali masuk ke tubuh.

Menurut situs NHS, tingkat alkohol dalam darah akan mencapai puncaknya sekitar 45 hingga 90 menit kemudian. Lalu apa yang kemudian sebenarnya terjadi di dalam tubuh?

Dilansir dari laman BBC, Jumat (12/11/2020), tubuh akan melihat alkohol sebagai racun, dan tubuh tidak bisa menyimpannya melainkan akan memecah dan membuangnya, di sinilah liver berperan.

Liver akan menggunakan enzim yang disebut alkohol dehidrogenase untuk mengubah alkohol menjadi zat yang cukup beracun yang disebut asetaldehida. Produksi zat inilah yang terkadang dapat membuat peminum merasa pusing.

Asetaldehida kemudian dipecah menjadi asam asetat. Setelah dipecah menjadi asam lemak, karbon dioksida atau air yang baru akan diterima oleh tubuh. Namun jika minum lebih banyak daripada yang bisa diproses liver, inilah yang menyebabkan mabuk. (Baca juga: Minuman Berakohol untuk Adat, Ritual Keagamaan dan Farmasi Diperbolehkan )

Makan sebelum menenggak alkohol dapat memperlambat efek alkohol itu sendiri. Ini karena ketika makan, alkohol dan makanan itu akan lebih lama bertahan di dalam perut. Artinya, minuman keras tidak langsung dilepas ke alirah darah dengan cepat.

Beda Penenggak Miras Perempuan dan Laki-laki
Secara umum, wanita memproses alkohol lebih cepat daripada pria. Ini karena pria cenderung memiliki lebih banyak jaringan otot dibandingkan wanita.

Otot memiliki lebih banyak air daripada lemak. Jadi alkohol akan lebih encer pada orang yang memiliki lebih banyak jaringan otot.

Wanita juga dianggap memiliki lebih sedikit enzim alkohol dehidrogenase yang dapat memecah alkohol. Sehingga mereka akan lebih mudah mabuk.

Selain itu, menurut Dr Nick Knight, usia juga dapat memengaruhi cara seseorang memproses alkohol. Alkohol cenderung akan lebih cepat diproses oleh orang tua. (Baca juga: Digunakan Smarthome Midea, Harmony OS Besutan Huawei Mulai Laris )

Stres juga dapat memengaruhi seberapa cepat seseorang mabuk, karena saat minum dalam keadaan stres, tubuh akan memproses berbagai hormon termasuk hormon stres kortisol.