Sejarah Panjang Manusia Mengonsumsi Minuman Beralkohol di Dunia

Jum'at, 13 November 2020 - 23:54 WIB
loading...
A A A
Antara 500 SM dan 300 SM, orang Ibrani mengadopsi minuman untuk semua kelas dan usia. Segera setelah itu, anggur mulai digunakan dalam ritual dan upacara Yahudi.

Dalam tulisan-tulisan Kristen selama masa kehidupan Yesus, tradisi mabuk dikritik. Namun konsumsi alkohol dianjurkan untuk tujuan medis dan tidak dilarang untuk tujuan lain.

Di Roma, beberapa kaisar terkenal karena minuman keras. Setelah 69 M, laporan ini turun dan diperkirakan bahwa minuman keras mungkin telah menurun secara substansial di seluruh Kekaisaran Romawi.

Pada tahun 600 M, Nabi Muhammad SAW melarang umatnya memgonsumsi minuman beralkohol. Umat Buddha dan Brahmana Hindu juga demikian.

Pada tahun 1100, sebuah sekolah kedokteran di Italia mengembangkan distilasi, yang berarti minuman beralkohol yang lebih murni dan lebih kuat dapat dikembangkan. Abad Pertengahan di Eropa menyaksikan perkembangan ekstensif pilihan anggur, bir, dan mead (minuman beralkohol yang terbuat dari madu).

Wine tetap menjadi pilihan paling populer di wilayah yang menjadi Italia, Spanyol, dan Prancis. Para biksu mulai menyeduh hampir semua bir berkualitas baik, yang saat ini berisi hop, ditambah anggur untuk merayakan misa. Mereka akhirnya menambahkan brendi ke daftar barang dagangan mereka.

Manufaktur bir mulai tumbuh di Jerman, dengan masing-masing kotanya bersaing untuk mendapatkan produk terbaik. Pada akhir Abad Pertengahan, produksi bir dan wine menyebar ke Skotlandia dan Inggris dan dengan cepat menjadi industri penting.

Pada tahun 1600-an, mabuk menjadi persoalan yang serius di Inggris. Sebab bir dan anggur pada masa itu sering disalahgunakan.

Para pemimpin Protestan di Eropa menyatakan alkohol adalah hadiah dari Tuhan dan dapat digunakan secukupnya untuk kesenangan, kenikmatan, dan kesehatan. (Baca juga: Ramai soal RUU Minol, Ini yang Terjadi saat Minuman Beralkohol Masuk ke Tubuh )
(iqb)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)