Honda Buat Robot Penjaga Anak Kecil Saat Berada di Jalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Honda Motor Corp baru-baru ini membuat sebuah robot yang sangat berguna buat anak-anak kecil yang hendak menyeberang jalan. Robot yang dinamakan Ropot itu berbentuk mungil dan bisa dipasang di tas anak-anak. (Baca juga : Servis Bugatti Butuh Rp292 Juta, Pria Ini Coba Servis Sendiri )
Fungsi Ropot memang tidak ubahnya seperti penjaga anak saat hendak berangkat ke sekolah atau saat berada di jalan. Ropot akan memberikan peringatan, dalam bentuk getaran, agar sang anak bisa memerhatikan kondisi jalan.
Misalnya ketika Ropot mendeteksi sang anak berada di persimpangan jalan dan hendak menyeberang, robot itu akan langsung memberikan getaran peringatan. Ropot baru berhenti bergetar jika sang anak menengok ke kiri dan ke kanan sebelum memutuskan menyeberang.
Tidak hanya itu, Ropot juga akan memberikan peringatan jika ada kendaraan yang melaju di bagian titik buta anak atau bagian belakang tubuh sang anak. Teknologi seperti ini hampir mirip dengan teknologi Blind Spot Monitoring yang ada di mobil. Bedanya Ropot akan memberikan getaran sebagai tanda peringatan.
Ropot juga merekam seluruh perjalanan sang anak setiap kali dipasang. Selain itu dia juga akan membagikan rute perjalanan yang tengah ditempuh sang anak melalui aplikasi yang ada di ponsel pintar orang tua. Jadi orang tua tetap bisa memonitor perjalanan anaknya tanpa harus mendampingi seperti biasa.
Ropot memang sangat berguna buat anak-anak yang memang sering berada di jalan untuk berangkat ke sekolah. Kondisi anak-anak yang masih belum begitu sigap dalam mengordinasikan anggota tubuh dan mata bisa diatasi dengan kehadiran Ropot. (Baca juga : Uni Eropa Targetkan 30 Juta Mobil Listrik di 2030 )
Berdasarkan penelitian American Academy of Ophthalmology, anak-anak yang masih berusia 5 sampai 9 tahun memiliki kedua bola mata yang belum sigap dalan berkordinasi. Masalahnya menurut mereka di usia seperti itu anak-anak kecil kerap memiliki rasa kebebasan yang tinggi sehingga merasa sudah memiliki informasi yang lengkap dalam bertindak. Padahal yang terjadi sebaliknya dimana mereka tidak menerima informasi secara utuh. Sementara Daisuke Kiryu dari Honda Research and Development malah mengatakan anak-anak hanya bisa memiliki jangkauan pandangan dua per tiga dari jangkauan pandangan orang dewasa.
Di Jepang, anak-anak kecil memang sudah berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki seorang diri. Tentu jangkauan pandangan mereka akan kondisi jalan juga akan sangat terbatas. Hal inilah yang coba diatasi oleh Honda dengan menghadirkan Ropot. "Untuk menghindari potensi yang merugikan karena kondisi jalan, dibutuhkan pendekatan lain selain mendampingi anak-anak secara langsung," ucap Daisuke Kiryu.
Lihat Juga: Polres Bogor Dibekali Teknologi Futuristik Senilai Rp1,1 Miliar, Ini Kegunaan Traffic Accident Analysis
Fungsi Ropot memang tidak ubahnya seperti penjaga anak saat hendak berangkat ke sekolah atau saat berada di jalan. Ropot akan memberikan peringatan, dalam bentuk getaran, agar sang anak bisa memerhatikan kondisi jalan.
Misalnya ketika Ropot mendeteksi sang anak berada di persimpangan jalan dan hendak menyeberang, robot itu akan langsung memberikan getaran peringatan. Ropot baru berhenti bergetar jika sang anak menengok ke kiri dan ke kanan sebelum memutuskan menyeberang.
Tidak hanya itu, Ropot juga akan memberikan peringatan jika ada kendaraan yang melaju di bagian titik buta anak atau bagian belakang tubuh sang anak. Teknologi seperti ini hampir mirip dengan teknologi Blind Spot Monitoring yang ada di mobil. Bedanya Ropot akan memberikan getaran sebagai tanda peringatan.
Ropot juga merekam seluruh perjalanan sang anak setiap kali dipasang. Selain itu dia juga akan membagikan rute perjalanan yang tengah ditempuh sang anak melalui aplikasi yang ada di ponsel pintar orang tua. Jadi orang tua tetap bisa memonitor perjalanan anaknya tanpa harus mendampingi seperti biasa.
Ropot memang sangat berguna buat anak-anak yang memang sering berada di jalan untuk berangkat ke sekolah. Kondisi anak-anak yang masih belum begitu sigap dalam mengordinasikan anggota tubuh dan mata bisa diatasi dengan kehadiran Ropot. (Baca juga : Uni Eropa Targetkan 30 Juta Mobil Listrik di 2030 )
Berdasarkan penelitian American Academy of Ophthalmology, anak-anak yang masih berusia 5 sampai 9 tahun memiliki kedua bola mata yang belum sigap dalan berkordinasi. Masalahnya menurut mereka di usia seperti itu anak-anak kecil kerap memiliki rasa kebebasan yang tinggi sehingga merasa sudah memiliki informasi yang lengkap dalam bertindak. Padahal yang terjadi sebaliknya dimana mereka tidak menerima informasi secara utuh. Sementara Daisuke Kiryu dari Honda Research and Development malah mengatakan anak-anak hanya bisa memiliki jangkauan pandangan dua per tiga dari jangkauan pandangan orang dewasa.
Di Jepang, anak-anak kecil memang sudah berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki seorang diri. Tentu jangkauan pandangan mereka akan kondisi jalan juga akan sangat terbatas. Hal inilah yang coba diatasi oleh Honda dengan menghadirkan Ropot. "Untuk menghindari potensi yang merugikan karena kondisi jalan, dibutuhkan pendekatan lain selain mendampingi anak-anak secara langsung," ucap Daisuke Kiryu.
Lihat Juga: Polres Bogor Dibekali Teknologi Futuristik Senilai Rp1,1 Miliar, Ini Kegunaan Traffic Accident Analysis
(wsb)