Setiap 8 Tahun Sekali, Jalur Kereta di Jepang Selalu Diserbu Ulat Kaki Seribu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serbuan ulat kaki seribu di pegunungan Jepang membuat jalur kereta api di sekitarnya lumpuh total. Peristiwa ini terjadi setiap delapan tahun sekali dan membuat para ilmuwan berusaha mencari tahu penyebabnya.
Sampai sekarang, para ilmuwan tidak yakin apa yang menyebabkan mereka berkerumun dengan keteraturan yang aneh. Namun proyek penelitian 50 tahun akhirnya menemukan penyebab kenapa ulat tersebut selalu keluar pada periode yang sama. (Baca: Ulat Bulu Serang Pemukiman Warga di Pondok Kelapa Jakarta Timur)
"Kaki seribu ini membutuhkan tujuh tahun dari telur hingga dewasa dan satu tahun lagi untuk pematangan," tulis tim tersebut di makalah baru mereka.
Penulis utama dan ahli ekologi pemerintah Keiko Niijima menjelaskan, ilmuwan telah melakukan pengamatan terhadap ulat kaki seribu ini sejak tahun 1972. Penelitian dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni Mt. Yatsu dan Yanagisawa.
“Ilmuwan menggali di kedalaman 0–5 cm dan menemukan koloni. Kemudian, prosedur yang sama diulangi untuk kedalaman 5–10, 10–15 dan 15–20 cm," katanya.
Setelah meneliti ulat kaki seribu, diketahui bahwa mahkluk ini memiliki tujuh tahap (disebut instar) pertumbuhan. Semuanya dilakukan di dalam tanah, termasuk saat hibernasi selama musim dingin dan kemudian berganti kulit di musim panas. (Baca juga: Peneliti Tercengang, Ternyata Ular Bisa Memanjat dengan Cara Tak Lazim)
"Kaki seribu kereta melakukan pergantian kulit di musim panas setiap tahun dan memiliki tujuh instar larva. Mereka menjadi dewasa pada molting kedelapan setelah delapan tahun dari pengendapan telur," tulis peneliti itu.
Kemudian, ulat dewasa akan muncul ke permukaan pada bulan September dan Oktober. Terkadang ulat dewasa ini berjalan sejauh 50 meter sebelum berhibernasi dan melakukan kawin dengan betinanya.
Fakta yang ditemukan, ada tujuh induk ulat kaki seribu di seluruh wilayah pegunungan Jepang bagian tengah. Mereka tidak banyak bergerak sehingga jalur kereta itu akan terus mengalami masalah yang sama setiap delapan hingga 16 tahun sekali. (Baca juga: Selain Suara, Black Box Simpan 700 Parameter Data Berbeda)
Melihat catatan sejarah yang berasal dari tahun 1910-an, para peneliti dapat menghubungkan hampir setiap kaki seribu yang dilaporkan berkerumun dengan salah satu dari tujuh induk.
Sampai sekarang, para ilmuwan tidak yakin apa yang menyebabkan mereka berkerumun dengan keteraturan yang aneh. Namun proyek penelitian 50 tahun akhirnya menemukan penyebab kenapa ulat tersebut selalu keluar pada periode yang sama. (Baca: Ulat Bulu Serang Pemukiman Warga di Pondok Kelapa Jakarta Timur)
"Kaki seribu ini membutuhkan tujuh tahun dari telur hingga dewasa dan satu tahun lagi untuk pematangan," tulis tim tersebut di makalah baru mereka.
Penulis utama dan ahli ekologi pemerintah Keiko Niijima menjelaskan, ilmuwan telah melakukan pengamatan terhadap ulat kaki seribu ini sejak tahun 1972. Penelitian dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni Mt. Yatsu dan Yanagisawa.
“Ilmuwan menggali di kedalaman 0–5 cm dan menemukan koloni. Kemudian, prosedur yang sama diulangi untuk kedalaman 5–10, 10–15 dan 15–20 cm," katanya.
Setelah meneliti ulat kaki seribu, diketahui bahwa mahkluk ini memiliki tujuh tahap (disebut instar) pertumbuhan. Semuanya dilakukan di dalam tanah, termasuk saat hibernasi selama musim dingin dan kemudian berganti kulit di musim panas. (Baca juga: Peneliti Tercengang, Ternyata Ular Bisa Memanjat dengan Cara Tak Lazim)
"Kaki seribu kereta melakukan pergantian kulit di musim panas setiap tahun dan memiliki tujuh instar larva. Mereka menjadi dewasa pada molting kedelapan setelah delapan tahun dari pengendapan telur," tulis peneliti itu.
Kemudian, ulat dewasa akan muncul ke permukaan pada bulan September dan Oktober. Terkadang ulat dewasa ini berjalan sejauh 50 meter sebelum berhibernasi dan melakukan kawin dengan betinanya.
Fakta yang ditemukan, ada tujuh induk ulat kaki seribu di seluruh wilayah pegunungan Jepang bagian tengah. Mereka tidak banyak bergerak sehingga jalur kereta itu akan terus mengalami masalah yang sama setiap delapan hingga 16 tahun sekali. (Baca juga: Selain Suara, Black Box Simpan 700 Parameter Data Berbeda)
Melihat catatan sejarah yang berasal dari tahun 1910-an, para peneliti dapat menghubungkan hampir setiap kaki seribu yang dilaporkan berkerumun dengan salah satu dari tujuh induk.
(ysw)