Fosil Mikro Berusia 635 Juta Tahun Ini Bantu Bumi Lepas dari Zaman Es

Senin, 01 Februari 2021 - 08:32 WIB
loading...
A A A
"Kami ingin membiarkan hal-hal terbuka untuk kemungkinan lain, sebagai bagian dari penyelidikan ilmiah kami," kata ahli geologi Shuhai Xiao dari Virginia Tech. (Baca juga: Topeng Suku MAya Ukuran Raksasa Ditemukan di Meksiko)

Meski begitu, penemuan baru ini memberikan lebih banyak bukti bahwa organisme mirip jamur mungkin telah mendahului tanaman di darat. "Saya pikir penelitian kami menunjukkan ke arah itu," kata Xiao.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana jamur itu bertahan hidup? Saat ini, banyak spesies jamur terestrial tidak mampu melakukan fotosintesis. Karena itu, mereka mengandalkan hubungan mutualistik dengan akar tanaman, pertukaran air dan nutrisi dari bebatuan dan bahan organik keras lainnya untuk karbohidrat.

Karena hubungan ini, diperkirakan tumbuhan dan jamur muncul bersama untuk membantu mengisi lahan. Tapi fosil tumbuhan terestrial tertua hanya berumur 470 juta tahun yang lalu. (Baca juga: Bukan Hanya Manusia Serigala, Bulan Purnama Juga Mempengaruhi Siklus Menstruasi)

Fosil mikro mirip jamur yang baru ditemukan jauh lebih tua dari itu dan ditemukan tersembunyi di dalam rongga kecil batuan kapur dolostone, yang terletak di Formasi Doushantuo di Cina Selatan.

Batuan tempat fosil ditemukan tampaknya telah mengendap sekitar 635 juta tahun yang lalu, setelah bola salju Bumi kita mencair. Setelah terbuka terhadap unsur-unsur tersebut, semen karbonat mulai mengisi rongga di antara lembaran batu kapur, kemungkinan mengubur mikro-organisme yang hidup di dalam gelembung ini.

Bentuk kehidupan seperti jamur ini bahkan mungkin telah berkumpul dengan mikro-organisme darat lainnya, yang juga tersebar luas pada saat itu, seperti cyanobacteria atau ganggang hijau. Jika hewan mirip jamur sama-sama ada di mana-mana, kemungkinan bentuk kehidupan ini membantu mempercepat pelapukan kimiawi, mengirimkan fosfor ke laut, dan memicu gelombang bioproduktivitas di lingkungan laut. (Baca juga: Menghindari Kanibalisme, Belalang Jantan Gunakan trik Baru Saat Kawin)

Di darat, mereka bahkan mungkin telah membantu menggali mineral tanah liat untuk penyerapan karbon di tanah bumi, membuat lingkungan yang subur bagi tumbuhan dan hewan dan mungkin mengubah atmosfer planet Bumi.
(ysw)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)