Sinar-X Ditemukan Tak Sengaja, Zaman Dulu Beli Sepatu Dapat Foto Rontgen

Jum'at, 12 Februari 2021 - 06:25 WIB
loading...
Sinar-X Ditemukan Tak Sengaja, Zaman Dulu Beli Sepatu Dapat Foto Rontgen
Selama tahun 1930-an dan 1940-an, toko sepatu menawarkan foto rontgen gratis sehingga pelanggan dapat melihat tulang di kaki mereka. Foto/columbiasurgery.org
A A A
JAKARTA - Di era modern, dokter sering menggunakan foto rontgen untuk mendiagnosis penyakit, baik patah tulang, pneumonia, gagal jantung, dan lainnya. Tapi tahukah Anda jika sinar-X untuk rontgen ditemukan secara tidak sengaja?

Wilhelm Roentgen, Profesor Fisika di Wurzburg, Bavaria, menemukan sinar-X pada tahun 1895 secara tidak sengaja. Laman columbiasurgery.org menuliskan, Wilhelm Roentgen menemukan sinar-X saat menguji apakah sinar katoda dapat menembus kaca.

Tabung katodanya tertutup kertas hitam tebal, jadi dia terkejut ketika lampu hijau pijar lolos dan diproyeksikan ke layar fluoresen terdekat. Melalui eksperimen, dia menemukan bahwa cahaya misterius akan melewati sebagian besar zat tapi meninggalkan bayangan benda padat. Karena Wilhelm Roentgen tidak tahu sinar itu apa, dia menyebutnya 'X', yang berarti 'sinar' tidak diketahui.

Wilhelm Roentgen dengan cepat menemukan bahwa sinar-X akan melewati jaringan manusia juga, membuat tulang dan jaringan di bawahnya terlihat. Berita penemuannya menyebar ke seluruh dunia, dan dalam setahun, dokter di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan sinar-X untuk menemukan lokasi tembakan senjata, patah tulang, batu ginjal, dan benda yang tertelan.

Penghargaan untuk karyanya mengalir masuk. Termasuk Hadiah Nobel pertama dalam bidang fisika pada 1901.

Penggunaan klinis dari sinar-X berkembang pesat, dengan sedikit memperhatikan potensi efek samping dari paparan radiasi. Ada beberapa kecurigaan awal dari para ilmuwan termasuk Thomas Edison, Nikola Tesla, dan William J Morton, yang masing-masing melaporkan cedera yang mereka yakini akibat percobaan dengan sinar-X.

Namun secara keseluruhan, penggunaan awal sinar-X tersebar luas dan tidak terkendali. Bahkan selama tahun 1930-an dan 1940-an, toko sepatu menawarkan foto rontgen gratis sehingga pelanggan dapat melihat tulang di kaki mereka.

Kita ekarang memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang risiko yang terkait dengan radiasi sinar-X dan telah mengembangkan protokol untuk meminimalkan paparan yang tidak perlu. Sementara sinar-X tetap menjadi landasan pengobatan modern, penemuan mereka membuka jalan bagi pengembangan teknik pencitraan spektrum luas saat ini, termasuk pencitraan resonansi magnetik (MRI), tomografi terkomputerisasi (CT), ultrasound, ekokardiografi, dan banyak lainnya. Beberapa di antaranya sama sekali menghindari penggunaan radiasi.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4635 seconds (0.1#10.140)