Langit Indonesia Keluarkan Suara Gemuruh, The Hum Masih Jadi Misteri
loading...
A
A
A
Salah satunya adalah hipotesis yang tertuju pada jaringan listrik. Bahkan merujuk pula pada menara ponsel. Namun akhirnya hipotesis pertama tentang fenomena The Hum ini dipatahkan.
Alasannya terbilang cukup kuat. Salah satunya adalah di tahun 1960 belum ada telepon seluler yang begitu mendominasi. Selanjutnya adalah jaringan listrik yang mudah diblokir menggunakan selungkup logam.
Setelah hipotesis yang satu ini dipatahkan begitu saja, lalu muncul teori-teori yang lain soal Suara gemuruh di langit . Teori ini tentunya juga harus diperjelas agar tujuannya pun lebih jelas.
Seorang peneliti yang bernama Deming juga telah melakukan pengamatan tentang fenomena ini. Ia mengamati sebuah Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi.
Pengamatan fenomena The Hum ini terkait dengan senyawa militer yang sudah terisolasi di kawasan Alaska.
Cara yang digunakan dalam pengamatan kali adalah menggunakan gelombang radio. Sehingga Deming mengungkapkan teorinya berupa adanya kemungkinan emisi otoacoustic.
Istilah ini memiliki arti bahwa The Hum merupakan suara alami yang disebabkan oleh getaran sel rambut telinga.
Terkai Suara gemuruh di langit BMKG sendiri menjelaskan petir bisa terjadi karena saat ini musim hujan. Di wilayah Jawa Barat juga terdapat kumpulan awan-awan konvektif yang berpotensi terjadi guruh dan petir serta dengan intensitas ringan hingga sedang.
Alasannya terbilang cukup kuat. Salah satunya adalah di tahun 1960 belum ada telepon seluler yang begitu mendominasi. Selanjutnya adalah jaringan listrik yang mudah diblokir menggunakan selungkup logam.
Setelah hipotesis yang satu ini dipatahkan begitu saja, lalu muncul teori-teori yang lain soal Suara gemuruh di langit . Teori ini tentunya juga harus diperjelas agar tujuannya pun lebih jelas.
Seorang peneliti yang bernama Deming juga telah melakukan pengamatan tentang fenomena ini. Ia mengamati sebuah Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi.
Pengamatan fenomena The Hum ini terkait dengan senyawa militer yang sudah terisolasi di kawasan Alaska.
Cara yang digunakan dalam pengamatan kali adalah menggunakan gelombang radio. Sehingga Deming mengungkapkan teorinya berupa adanya kemungkinan emisi otoacoustic.
Istilah ini memiliki arti bahwa The Hum merupakan suara alami yang disebabkan oleh getaran sel rambut telinga.
Terkai Suara gemuruh di langit BMKG sendiri menjelaskan petir bisa terjadi karena saat ini musim hujan. Di wilayah Jawa Barat juga terdapat kumpulan awan-awan konvektif yang berpotensi terjadi guruh dan petir serta dengan intensitas ringan hingga sedang.
(wbs)