Peneliti Kembangkan Teknologi Baru untuk Kurangi Konflik Manusia dan Gajah

Kamis, 25 Februari 2021 - 20:28 WIB
loading...
Peneliti Kembangkan...
Kamera termal sedang diuji coba di ZSL Whipsnade Zoo. Foto/ZSL
A A A
LONDON - Untuk mengurangi konflik antara manusia dan gajah , para peneliti mengembangkan teknologi baru menggunakan foto termal. Alat ini bisa mendeteksi gajah yang berada dekat pemukiman dan memberikan peringatan.

Dalam proyek ini, para peneliti sudah mengumpulkan 30 ribu foto menunjukkan gajah dalam setiap pose saat mereka bermain, makan, dan berdiam diri di kandang mereka di ZSL Whipsnade Zoo. (Baca: Kebun Sawit Bupati Pidie Jaya Diobrak-abrik Kawanan Gajah Liar)

Alasdair Davies pakar teknologi konservasi di Zoological Society of London (ZSL) mengatakan, proyek itu akan berdampak besar pada kelangsungan hidup gajah liar di Afrika dan Asia.

"Alat ini dapat mendeteksi gajah pada jarak tertentu. Kami ingin menaruh alat ini di alam liar untuk membantu hewan liar dan manusia hidup berdampingan di sekitarnya," kata Davies kepada BBC News.

Database gambar termal telah digunakan untuk melatih kamera mengenali seperti apa rupa gajah dari panas yang dilepaskannya. Kamera dapat mendeteksi saat gajah berada di dekatnya - bahkan dalam kegelapan - dan mengirim peringatan.

Bentrokan antara manusia dan gajah menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup gajah liar di Asia dan Afrika. Gajah kerap masuk ke pemukiman seiring dengan pertumbuhan populasi manusia dan hilangnya habitat liar gajah. (Baca juga: Fosil Ikan Purba Berusia 66 Juta Tahun Ditemukan di Maroko)

Di India sendiri dilaporkan kematian mencapai 400 orang dan 100 ekor gajah pertahun akibat konflik yang timbul ketika gajah merusak tanaman atau rumah.

Dengan teknologi baru ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk membantu satwa liar dan manusia hidup berdampingan dan membantu melindungi spesies yang terancam punah.

Tetapi ZSL memperingatkan bahwa upaya konservasi seperti ini terancam oleh krisis pendanaan yang memengaruhi kebun binatang Inggris. Seorang juru bicara mengatakan pada tahun 2020, ZSL kehilangan pendapatan sebesar £ 20 juta karena lockdown akibat pandemi corona. (Baca juga: Heboh Anak Ikan Hiu Berwajah Manusia Ditangkap Nelayan Rote)

Bulan lalu, Kebun Binatang Chester mengumumkan bahwa mereka menunda beberapa pekerjaan konservasi di Afrika dan Asia karena dampak Covid pada keuangannya.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3586 seconds (0.1#10.140)