Meteorit Langka yang Jatuh di Inggris Mengandung 'Bahan untuk Kehidupan'
loading...
A
A
A
LONDON - Bola api yang menerangi langit di atas Britania Raya dan Eropa Utara pada 28 Februari 2021 merupakan jenis meteorit yang sangat langka. Pecahan batuan luar angkasa yang ditemukan di jalan masuk di Cotswolds dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tentang sejarah awal tata surya dan kehidupan di Bumi.
Dikutip dari CNN , meteroit yang di kumpulkan dari kota kecil Gloucestershire di Winchcombe oleh para ilmuwan mencapai 300 gram (10,6 ons). Batuan yang terbentuk dari kondrit berkarbon tersebut merupakan salah satu bahan paling primitif dan murni di tata surya dan telah diketahui mengandung bahan organik dan asam amino - bahan untuk kehidupan. (Baca: Timbulkan Suara Super Sonik, Bola Api Jatuh di Inggris Selatan)
Museum Sejarah Alam di London mengatakan pecahan itu diambil dalam kondisi yang sangat baik tak lama ketika jatuh ke Bumi. "Saya terkejut ketika melihatnya dan segera tahu itu adalah meteorit langka dan peristiwa yang benar-benar unik," kata Richard Greenwood, seorang peneliti ilmu planet di Universitas Terbuka.
Greenwood mengatakan, dirinya tak percaya karena menjadi orang yang pertama menemukan bebatuan tersebut tak lama setelah mencapai tanah.
Ada sekitar 65.000 meteorit yang diketahui menuju Bumi. Namun hanya 1.206 meteor yang jatuh ke Bumi. Dari jumlag meteorit ayng jatuh ke Bumi, hanya 51 yang merupakan kondrit berkarbon. (Baca juga: Angkatan Luar Angkasa AS Luncurkan Roket Pertama untuk Pelajari Ionosfer)
Bola api itu dilihat oleh ribuan saksi mata di seluruh Inggris dan Eropa Utara dan tertangkap oleh pengawasan rumah dan kamera lain ketika jatuh ke Bumi pada pukul 21.54. GMT pada 28 Februari.
Batu antariksa asli bergerak dengan kecepatan hampir 14 kilometer per detik sebelum menabrak atmosfer bumi dan akhirnya mendarat di jalan masuk di Winchcombe. Potongan meteorit lainnya telah ditemukan di daerah setempat.
Rekaman bola api yang diambil oleh masyarakat dan jaringan kamera Aliansi Bola Api Inggris membantu menemukan meteorit itu dan menentukan dengan tepat dari mana asalnya di tata surya.
"Hampir semua meteorit datang dari asteroid, sisa bahan penyusun tata surya yang dapat memberi tahu kita bagaimana planet seperti Bumi terbentuk. Kesempatan untuk menjadi salah satu orang pertama yang melihat dan mempelajari meteorit yang ditemukan adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Ashley King, peneliti Inggris.
Meteorit jauh lebih tua dari batuan manapun di Bumi. Mereka biasanya melakukan perjalanan selama ribuan tahun melalui ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi. (Baca juga: Detik-detik Gunung Es Raksasa A74 Memisahkan Diri dari Antartika)
Batu antariksa, kata museum, mirip dengan sampel yang baru-baru ini dikembalikan ke Bumi dari luar angkasa oleh misi Hayabusa2 Jepang, yang mengembalikan sekitar 5,4 gram fragmen dari asteroid Ryugu.
Dikutip dari CNN , meteroit yang di kumpulkan dari kota kecil Gloucestershire di Winchcombe oleh para ilmuwan mencapai 300 gram (10,6 ons). Batuan yang terbentuk dari kondrit berkarbon tersebut merupakan salah satu bahan paling primitif dan murni di tata surya dan telah diketahui mengandung bahan organik dan asam amino - bahan untuk kehidupan. (Baca: Timbulkan Suara Super Sonik, Bola Api Jatuh di Inggris Selatan)
Museum Sejarah Alam di London mengatakan pecahan itu diambil dalam kondisi yang sangat baik tak lama ketika jatuh ke Bumi. "Saya terkejut ketika melihatnya dan segera tahu itu adalah meteorit langka dan peristiwa yang benar-benar unik," kata Richard Greenwood, seorang peneliti ilmu planet di Universitas Terbuka.
Greenwood mengatakan, dirinya tak percaya karena menjadi orang yang pertama menemukan bebatuan tersebut tak lama setelah mencapai tanah.
Ada sekitar 65.000 meteorit yang diketahui menuju Bumi. Namun hanya 1.206 meteor yang jatuh ke Bumi. Dari jumlag meteorit ayng jatuh ke Bumi, hanya 51 yang merupakan kondrit berkarbon. (Baca juga: Angkatan Luar Angkasa AS Luncurkan Roket Pertama untuk Pelajari Ionosfer)
Bola api itu dilihat oleh ribuan saksi mata di seluruh Inggris dan Eropa Utara dan tertangkap oleh pengawasan rumah dan kamera lain ketika jatuh ke Bumi pada pukul 21.54. GMT pada 28 Februari.
Batu antariksa asli bergerak dengan kecepatan hampir 14 kilometer per detik sebelum menabrak atmosfer bumi dan akhirnya mendarat di jalan masuk di Winchcombe. Potongan meteorit lainnya telah ditemukan di daerah setempat.
Rekaman bola api yang diambil oleh masyarakat dan jaringan kamera Aliansi Bola Api Inggris membantu menemukan meteorit itu dan menentukan dengan tepat dari mana asalnya di tata surya.
"Hampir semua meteorit datang dari asteroid, sisa bahan penyusun tata surya yang dapat memberi tahu kita bagaimana planet seperti Bumi terbentuk. Kesempatan untuk menjadi salah satu orang pertama yang melihat dan mempelajari meteorit yang ditemukan adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Ashley King, peneliti Inggris.
Meteorit jauh lebih tua dari batuan manapun di Bumi. Mereka biasanya melakukan perjalanan selama ribuan tahun melalui ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi. (Baca juga: Detik-detik Gunung Es Raksasa A74 Memisahkan Diri dari Antartika)
Batu antariksa, kata museum, mirip dengan sampel yang baru-baru ini dikembalikan ke Bumi dari luar angkasa oleh misi Hayabusa2 Jepang, yang mengembalikan sekitar 5,4 gram fragmen dari asteroid Ryugu.
(ysw)