Samudera Atlantik yang Kian Melebar Menunjukkan Bumi Berdenyut

Minggu, 14 Maret 2021 - 07:52 WIB
loading...
Samudera Atlantik yang Kian Melebar Menunjukkan Bumi Berdenyut
Penelitian menunjukkan setiap tahun Samudera Atlantik melebar sekitar 1,5 inci (3,8 cm). Ini diduga karena Bumi berdenyut. Foto/India Times
A A A
JAKARTA - Penelitian oleh ahli geologi menunjukkan bahwa setiap tahun Samudera Atlantik melebar sekitar 1,5 inci (3,8 cm). Sebuah tim ilmuwan menerbitkan penelitian baru yang menjelaskan pelebaran ini.

Salah satu pendorong utama lempeng tektonik adalah naiknya magma dari dalam Bumi , dan sebagai akibatnya, membangun Punggungan Atlantik tengah dan menyebabkan lautan melebar. Untuk mengeksplorasi masalah ini, laman The Wild Hunt, berbicara dengan ahli geologi, Kathleen Borealis.

Dia menjelaskan, teori lempeng tektonik menyatakan bahwa lempeng bergerak menutupi seluruh Bumi. Beberapa lempeng menopang benua, sementara lempeng lainnya menopang samudera.

"Lempeng adalah kerak planet yang keras dan semuanya bergerak di permukaan. Tempat mereka bertemu disebut batas lempeng dan di sinilah kita cenderung melihat patahan paling aktif. Lempeng samudera lebih padat dari lempeng benua. Benua-benua cenderung 'mengapung' di atas mantel dengan dinamis, sementara kerak samudera semakin tua dan semakin dingin, ia ingin tenggelam kembali ke dalam mantel," papar Borealis.

Dia menambahkan, "Di mana lempeng samudera memisahkan mantel lebih dekat ke permukaan dan naik sebagai magma dan membentuk lempeng baru."

Kebanyakan tulisan ilmiah mengupayakan nada yang kering dan obyektif. Sebaliknya, ungkap dia, lempeng tektonik cocok untuk interpretasi animisme. Borealis menggambarkan bumi sebagai "sistem dinamis dan kita adalah bagiannya".

Manusia, dikatakannya, akrab dengan apa yang bisa kita lihat -planet padat. Kepadatan itu terjadi di permukaan. “Bagian dalam Bumi yang dalam adalah mesin sejati planet ini. Secara pribadi, saat saya mendarat, saya masuk ke bagian dalam planet ini. Seperti kebanyakan sistem, ada siklus penciptaan dan kehancuran," ujarnya.

Seperti yang dijelaskan Borealis, dan dalam artikel di Live Science menjelaskan secara lebih rinci mekanisme lempeng tektonik. "Kulit terluar Bumi terbagi menjadi lempengan besar batuan padat, yang disebut 'lempeng', yang meluncur di atas mantel Bumi, lapisan dalam berbatu di atasnya Inti Bumi," tuturnya.

Ukuran pelat ini bervariasi. Ahli geologi telah mengurutkannya berdasarkan ukuran menjadi tiga kategori: mayor, minor, dan mikro.

Sedangkan tujuh lempeng tektonik utama adalah Afrika, Antartika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Utara, Pasifik, dan Amerika Selatan. Gerakan lempeng inilah yang mendorong gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami.

Di tengah Atlantik, lempeng Amerika Utara bertemu dengan lempeng Eurasia. Lempeng Amerika Selatan juga bertemu dengan lempeng Afrika di tengah lautan. Punggungan Atlantik Tengah membentang ke utara dan selatan di sepanjang batas lempeng tersebut. Islandia adalah bagian dari punggung bukit itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2670 seconds (0.1#10.140)