Jakarta Termasuk dari 3 Kota Besar di Dunia yang Akan Tenggelam
loading...
A
A
A
Bangunan-bangunan terhantam banjir, banyak kerusakan infrastruktur terlihat di bangunan yang diabaikan.
Jakarta telah membangun dinding laut untuk mengatasi subsiden. Namun, karena air tanah terus menerus disedot, kebijakan ini hanya akan bertahan sementara sebelum masalah yang sama berulang kembali.
Dan, kota ini perlu memompa karena air tanah masih digunakan sebagai air minum.
Menyedot air tanah, yang diperlukan agar manusia bisa bertahan hidup, pada akhirnya membuat kita menghadapi risiko banjir.
Perjuangan mengatasi subsiden semakin lemah, dengan pemerintah di tahun 2019 mengusulkan untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan. Subsiden menjadi salah satu alasan perpindahan ini.
Shanghai
Berkembang pesat selama beberapa dekade belakangan dan kini memiliki 26 juta penduduk, Shanghai menjadi salah satu terancam tenggelam.
Laju maksimal subsiden kota ini mencapai sekitar 2,5cm per tahun.
Ini terjadi akibat rendahnya muka air tanah, yang dipengaruhi oleh saluran drainase untuk membangun pencakar langit, jalur kereta dan jalan (contohnya, Metro Line 1, dibangun tahun 1990-an, menyebabkan penurunan muka tanah).
Apabila tidak ada perlindungan, maka pada tahun 2100, laju subsiden dan kenaikan muka laut akan membuat sebuah badai dapat berisiko membanjiri sekitar 15% dari kota ini.
Jakarta telah membangun dinding laut untuk mengatasi subsiden. Namun, karena air tanah terus menerus disedot, kebijakan ini hanya akan bertahan sementara sebelum masalah yang sama berulang kembali.
Dan, kota ini perlu memompa karena air tanah masih digunakan sebagai air minum.
Menyedot air tanah, yang diperlukan agar manusia bisa bertahan hidup, pada akhirnya membuat kita menghadapi risiko banjir.
Perjuangan mengatasi subsiden semakin lemah, dengan pemerintah di tahun 2019 mengusulkan untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan. Subsiden menjadi salah satu alasan perpindahan ini.
Shanghai
Berkembang pesat selama beberapa dekade belakangan dan kini memiliki 26 juta penduduk, Shanghai menjadi salah satu terancam tenggelam.
Laju maksimal subsiden kota ini mencapai sekitar 2,5cm per tahun.
Ini terjadi akibat rendahnya muka air tanah, yang dipengaruhi oleh saluran drainase untuk membangun pencakar langit, jalur kereta dan jalan (contohnya, Metro Line 1, dibangun tahun 1990-an, menyebabkan penurunan muka tanah).
Apabila tidak ada perlindungan, maka pada tahun 2100, laju subsiden dan kenaikan muka laut akan membuat sebuah badai dapat berisiko membanjiri sekitar 15% dari kota ini.