Arkeolog Temukan Arena Gladiator Berusia 1.800 Tahun di Turki
loading...
A
A
A
ANKARA - Para arkeolog di Turki menemukan sisa-sisa arena gladiator era Romawi yang megah berkapasitas hingga 20.000 penonton. Arena berusia 1.800 tahun itu ditemukan di perbukitan kota kuno Mastaura, di Provinsi Aydın barat Turki.
Area pusatnya yang luas, tempat pertunjukan berdarah gladiator tertimbun tanah dan tumbuhan selama berabad-abad. "Sebagian besar arena berada di bawah tanah dan bagian yang terlihat sebagian besar ditutupi oleh semak dan pohon liar," ujar Mehmet Umut Tuncer, arkeolog di Adnan Menderes University di Turki kepada Live Science.
Arkeolog menemukan arena tersebut pada musim panas 2020, setelah mereka mendapat izin dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki untuk melakukan penelitian arkeologi di kota kuno tersebut.
Setelah menemukan batu besar yang menjulang dari tanah, tim segera mulai membersihkan dan mempelajari situs tersebut. "Dari Oktober hingga Desember 2020, mereka "menebang semua semak dan pohon liar," kata Akkurnaz dan Tuncer.
Arena itu berasal dari tahun 200 M, yang berarti dibangun selama Dinasti Severan, yang mencakup lima kaisar yang berturut-turut memerintah dari tahun 193 hingga 235 M.
"Selama dinasti ini, kota Mastaura sangat berkembang dan kaya karena administrator Romawi membantu kota itu tumbuh secara ekonomi," kata Akkurnaz dan Tuncer.
Struktur arena yang dibangun sangat baik dan kokoh. Banyak bangunan di atas tanah telah runtuh selama bertahun-tahun, tetapi masih mungkin untuk menemukan beberapa baris kursi, arena tempat gladiator bertempur dan dinding pendukung di luar gedung.
Jumlah penonton yang bisa masuk arena tersebut sekitar 15.000 dan 20.000. Arena ini lebih kecil dari Colosseum yang terkenal di Roma yang bisa menampung sekitar 50.000 orang.
Colosseum, yang dibangun sekitar tahun 70 M, secara keseluruhan lebih besar - dinding luarnya setinggi 157 kaki (48 meter) dibandingkan dengan dinding arena Mastaura setinggi 82 kaki (25 m). Arena pusat Colosseum kira-kira seluas 87x55 meter, dibandingkan dengan arena Mastaura yang seluas 40x30 mmeter.
Area pusatnya yang luas, tempat pertunjukan berdarah gladiator tertimbun tanah dan tumbuhan selama berabad-abad. "Sebagian besar arena berada di bawah tanah dan bagian yang terlihat sebagian besar ditutupi oleh semak dan pohon liar," ujar Mehmet Umut Tuncer, arkeolog di Adnan Menderes University di Turki kepada Live Science.
Arkeolog menemukan arena tersebut pada musim panas 2020, setelah mereka mendapat izin dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki untuk melakukan penelitian arkeologi di kota kuno tersebut.
Setelah menemukan batu besar yang menjulang dari tanah, tim segera mulai membersihkan dan mempelajari situs tersebut. "Dari Oktober hingga Desember 2020, mereka "menebang semua semak dan pohon liar," kata Akkurnaz dan Tuncer.
Arena itu berasal dari tahun 200 M, yang berarti dibangun selama Dinasti Severan, yang mencakup lima kaisar yang berturut-turut memerintah dari tahun 193 hingga 235 M.
"Selama dinasti ini, kota Mastaura sangat berkembang dan kaya karena administrator Romawi membantu kota itu tumbuh secara ekonomi," kata Akkurnaz dan Tuncer.
Struktur arena yang dibangun sangat baik dan kokoh. Banyak bangunan di atas tanah telah runtuh selama bertahun-tahun, tetapi masih mungkin untuk menemukan beberapa baris kursi, arena tempat gladiator bertempur dan dinding pendukung di luar gedung.
Jumlah penonton yang bisa masuk arena tersebut sekitar 15.000 dan 20.000. Arena ini lebih kecil dari Colosseum yang terkenal di Roma yang bisa menampung sekitar 50.000 orang.
Colosseum, yang dibangun sekitar tahun 70 M, secara keseluruhan lebih besar - dinding luarnya setinggi 157 kaki (48 meter) dibandingkan dengan dinding arena Mastaura setinggi 82 kaki (25 m). Arena pusat Colosseum kira-kira seluas 87x55 meter, dibandingkan dengan arena Mastaura yang seluas 40x30 mmeter.