BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Malaka hingga NTB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya gelombang tinggi dalam dua hari kedepan. Gelombang tinggi yang terjadi antara 2,5 hingga 4 meter, terutama di perairan Malaka hingga NTB pada 25-26 April 2021.
Gelombang tinggi ini disebabkan pusat tekanan rendah yang cukup signifikan memengaruhi gelombang tinggi. Pusat tekanan renda 1008 hPa Ini terpantau di laut Arafuru bagian timur.
Sedangkan pola angin di wilayah Indonesia utara bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Untuk Indonesia bagian selatan umumnya angin bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan sekitar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa, dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga empat meter. Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi di sejumlah perairan Indonesia, dari Malaka hingga NTB.
Berikut gelombang tinggi 1,25-2,50 meter, meliputi:
- Selat Malaka bagian utara
- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Aceh
- Perairan barat Pulau Simeulue sampai Kepulauan Mentawai
- Perairan Enggano sampai Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Samudra Hindia barat Sumatra
- Selat Sunda bagian barat dan selatan Perairan selatan Banten Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat
- Perairan selatan Jawa Barat dan tengah
- Selat Alas bagian selatan
- Perairan selatan Sumbawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Laut Sawu Selat
- Sumba bagian barat
- Laut Natuna utara
- Perairan utara Kepulauan Talaud
- Selat Makassar bagian utara
- Laut Sulawesi bagian barat
- Perairan utara Kepulauan Halmahera
- Perairan utara Jayapura
- Samudra Pasifik utara Papua barat
- Laut Banda
- Perairan selatan Kepulauan Sermata hingga Leti - Perairan selatan Kepulauan Babar hingga Tanimbar
- Perairan selatan Kepulauan Kai hingga Aru
- Laut Arafuru
Gelombang tinggi 2,5-4 meter terjadi di: - Perairan selatan Jawa Timur hingga Lombok - Selat Bali hingga Lombok bagian selatan - Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat
- Laut Arafuru
Gelombang tinggi ini disebabkan pusat tekanan rendah yang cukup signifikan memengaruhi gelombang tinggi. Pusat tekanan renda 1008 hPa Ini terpantau di laut Arafuru bagian timur.
Sedangkan pola angin di wilayah Indonesia utara bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Untuk Indonesia bagian selatan umumnya angin bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan sekitar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa, dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga empat meter. Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi di sejumlah perairan Indonesia, dari Malaka hingga NTB.
Berikut gelombang tinggi 1,25-2,50 meter, meliputi:
- Selat Malaka bagian utara
- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Aceh
- Perairan barat Pulau Simeulue sampai Kepulauan Mentawai
- Perairan Enggano sampai Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Samudra Hindia barat Sumatra
- Selat Sunda bagian barat dan selatan Perairan selatan Banten Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat
- Perairan selatan Jawa Barat dan tengah
- Selat Alas bagian selatan
- Perairan selatan Sumbawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Laut Sawu Selat
- Sumba bagian barat
- Laut Natuna utara
- Perairan utara Kepulauan Talaud
- Selat Makassar bagian utara
- Laut Sulawesi bagian barat
- Perairan utara Kepulauan Halmahera
- Perairan utara Jayapura
- Samudra Pasifik utara Papua barat
- Laut Banda
- Perairan selatan Kepulauan Sermata hingga Leti - Perairan selatan Kepulauan Babar hingga Tanimbar
- Perairan selatan Kepulauan Kai hingga Aru
- Laut Arafuru
Gelombang tinggi 2,5-4 meter terjadi di: - Perairan selatan Jawa Timur hingga Lombok - Selat Bali hingga Lombok bagian selatan - Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat
- Laut Arafuru
(ysw)