Ini Bedanya Gerhana Bulan Total, Parsial, dan Penumbra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setiap tahun fenomena gerhana bulan akan terjadi sekitar 3 kali dalam setahun. Untuk tahun 2021 ini, gerhana bulan terjadi pada 28 April kemarin dan akan ada lagi pada 26 Mei dan 19 November.
Untuk tanggal 26 Mei 2021, fenomena yang terjadi adalah gerhana bulan total. Sedangkan untuk tanggal 19 November 2021, yang terjadi adalah gerhana bulan parsial.
Dikutip dari laman Space.com, ada tiga gerhana bulan yang dicatat astronom untuk membedakan peristiwa yang terjadi, yakni gerhana bulan total , gerhana bulan parsial, dan gerhana bulan penumbra.
1. Gerhana Bulan Total
Menurut NASA, gerhana bulan total adalah dimana bayangan penuh bumi (umbral) jatuh di bulan. Bulan tidak akan benar-benar menghilang, tetapi akan berada di kegelapan karena tidak mendapatkan sinar matahari yang terhalang bumi.
Beberapa sinar matahari yang melewati atmosfer bumi tersebar dan dibiaskan, atau dibengkokkan, dan difokuskan kembali ke bulan. Ini akan memberikan sedikit cahaya redup di bulan.
Selama gerhana total , bulan bisa berubah warna menjadi merah darah. Bulan merah dimungkinkan karena saat bulan berada dalam bayangan total, sebagian cahaya dari matahari melewati atmosfer bumi dan membelok ke arah bulan.
2. Gerhana Bulan Parsial / Separuh
Gerhana bulan parsial atau separuh terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis tidak sejajar dengan sempurna. Dalam gerhana bulan separuh ini, bayangan bumi nampak seperti menutupi bulan.
"Apa yang orang lihat dari Bumi selama gerhana bulan parsial tergantung pada bagaimana matahari, Bumi, dan bulan dalam keadaan sejajar tidak sempurna," kata NASA.
3. Gerhana Bulan Penumbra
Ini adalah jenis gerhana bulan yang paling tidak menarik bagi astronom. Karena bulan berada dalam bayangan samar di luar bumi (penumbral).
Ketika gerhana bulan penumbra, orang awam tidak akan melihat efeknya. Hanya astronom berpengalaman yang dapat melihat fenomena di mana bulan secara halus diarsir oleh bayangan bumi.
"Bagian luar penumbra bumi sangat pucat sehingga Anda tidak akan melihat apa pun sampai tepi bulan telah meluncur setidaknya setengahnya," kata Alan MacRobert, editor senior di majalah Sky & Telescope, dalam sebuah pernyataan.
Untuk tanggal 26 Mei 2021, fenomena yang terjadi adalah gerhana bulan total. Sedangkan untuk tanggal 19 November 2021, yang terjadi adalah gerhana bulan parsial.
Baca Juga
Dikutip dari laman Space.com, ada tiga gerhana bulan yang dicatat astronom untuk membedakan peristiwa yang terjadi, yakni gerhana bulan total , gerhana bulan parsial, dan gerhana bulan penumbra.
1. Gerhana Bulan Total
Menurut NASA, gerhana bulan total adalah dimana bayangan penuh bumi (umbral) jatuh di bulan. Bulan tidak akan benar-benar menghilang, tetapi akan berada di kegelapan karena tidak mendapatkan sinar matahari yang terhalang bumi.
Beberapa sinar matahari yang melewati atmosfer bumi tersebar dan dibiaskan, atau dibengkokkan, dan difokuskan kembali ke bulan. Ini akan memberikan sedikit cahaya redup di bulan.
Selama gerhana total , bulan bisa berubah warna menjadi merah darah. Bulan merah dimungkinkan karena saat bulan berada dalam bayangan total, sebagian cahaya dari matahari melewati atmosfer bumi dan membelok ke arah bulan.
2. Gerhana Bulan Parsial / Separuh
Gerhana bulan parsial atau separuh terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis tidak sejajar dengan sempurna. Dalam gerhana bulan separuh ini, bayangan bumi nampak seperti menutupi bulan.
"Apa yang orang lihat dari Bumi selama gerhana bulan parsial tergantung pada bagaimana matahari, Bumi, dan bulan dalam keadaan sejajar tidak sempurna," kata NASA.
3. Gerhana Bulan Penumbra
Ini adalah jenis gerhana bulan yang paling tidak menarik bagi astronom. Karena bulan berada dalam bayangan samar di luar bumi (penumbral).
Ketika gerhana bulan penumbra, orang awam tidak akan melihat efeknya. Hanya astronom berpengalaman yang dapat melihat fenomena di mana bulan secara halus diarsir oleh bayangan bumi.
"Bagian luar penumbra bumi sangat pucat sehingga Anda tidak akan melihat apa pun sampai tepi bulan telah meluncur setidaknya setengahnya," kata Alan MacRobert, editor senior di majalah Sky & Telescope, dalam sebuah pernyataan.
(ysw)