Ilmuwan Ciptakan Gerhana Matahari Buatan, Bisa Dipesan

Rabu, 10 April 2024 - 14:15 WIB
loading...
Ilmuwan Ciptakan Gerhana...
Melalui proyek Proba-3, para ilmuwan menyelaraskan dua pesawat ruang angkasa guna menciptakan gerhana buatan. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Gerhana matahari sebagai salah satu fenomena astronomi paling menarik untuk disaksikan kini bisa dibuat sesuai permintaan. Para ilmuwan telah menemukan cara untuk menghasilkan gerhana buatan.

Melalui proyek yang diberi nama Proba-3, para ilmuwan menyelaraskan dua pesawat ruang angkasa guna menciptakan 'gerhana sesuai permintaan'. Melalui kalibrasi rumit ini, proyek ini bertujuan untuk mencapai penerbangan antariksa formasi presisi pertama yang pernah ada dan juga berencana untuk mendapatkan pandangan baru tentang Matahari.

Sebelumnya, Badan Antariksa Eropa (ESA) pada sebuah acara di Belgia pekan lalu, mengungkap satelit Proba-3, yaitu Coronagraph dan Occulter.

Menurut rencana yang diumumkan oleh ESA, Occulter akan terbang sekitar 150 meter dari Coronagraph. Setelah kedua satelit mencapai lokasi yang tepat, Occulter akan memproyeksikan bayangan ke permukaan Coronagraph, selanjutnya menutupi Matahari untuk memperlihatkan korona.



"Kedua pesawat ruang angkasa ini akan bertindak seolah-olah mereka adalah instrumen besar sepanjang 150 meter," kata Direktur Teknologi, Teknik, dan Kualitas ESA, Dietmar Pilz dilansir dari Wion News.

"Mencapai hal ini akan menjadi tantangan teknis yang luar biasa, karena sedikit saja ketidaksejajaran, itu tidak akan berhasil," kata Pilz.



Proses pengembangan proyek ini memakan waktu cukup lama, yang dilakukan oleh konsorsium Negara Anggota ESA dipimpin oleh Spanyol dan Belgia. "Jadi saya sangat senang melihat Proba-3 di sini hari ini, sedang dipersiapkan untuk diluncurkan," katanya.

Eksperimen serupa pernah dilakukan pada tahun 1975 ketika astronot dari Amerika Serikat dan Uni Soviet bekerja sama untuk menciptakan gerhana buatan .



Namun, Proba-3 bertujuan untuk melaksanakan prestasi tersebut secara rutin dan sukses. "Ini akan menunjukkan berbagai jenis konfigurasi penerbangan formasi dan akan bereksperimen dengan teknik rendezvous di orbit. Setelah terbukti, penerbangan formasi akan menjadi pendorong untuk misi masa depan," kata Pilz.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2454 seconds (0.1#10.140)