Pfizer dan BioNTech Kembangkan Vaksin Dosis 3 guna Hadapi Delta-Lambda
loading...
A
A
A
NEW YORK - Saat ini dunia sedang melakukan upaya keras untuk mencegah penyebaran varian Delta dan Lambda yang mengganas di puluhan negara. Hal ini membuat Pfizer dan BioNTech tengah mengembangkan vaksin dosis ketiga untuk menangkal varian delta
Seperti dilansir dari The New York Times yang mengutip informasi yang disampaikan oleh Forum Virologi ‘Virologis’ pada 7 Juli memberitakan bahwa, sebuah studi yang dilakukan oleh CDC-Guangdong, China menyebutkan, tingkat infeksi strain virus Delta adalah 225% lebih cepat dari virus asli, dan itu dapat dideteksi dengan PCR 4 hari setelah terinfeksi. Sedangkan virus aslinya baru dapat dideteksi dan dikonfirmasi dalam waktu 6 hari sejak seseorang terinfeksi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa, strain virus Delta bereproduksi lebih cepat pada saluran pernapasan manusia, dan kecepatan reproduksinya dapat mencapai 1.000 kali lipat dari virus aslinya.
Karena mutasi virus, efektivitas banyak vaksin yang ada telah sangat berkurang. Menurut statistik dari Biro Kesehatan Inggris, bahkan setelah suntikan lengkap vaksin AZ, tingkat perlindungan terhadap virus Delta hanya dapat mencapai 60%. Saat ini Pfizer dan BioNTech juga sedang bersiap untuk mengembangkan vaksin dosis ketiga terhadap Delta, atau mungkin menggunakan jenis vaksin baru.
Selain varian Delta, varian Lambda yang menyebar di Amerika Selatan juga dituding memiliki “mutasi yang abnormal”, hal mana menjadikan Peru salah satu negara dengan angka kematian tertinggi di dunia. Kementerian Kesehatan Malaysia beberapa hari lalu mentweet bahwa virus varian ini lebih berbahaya daripada virus varian Delta.
Seperti dilansir dari The New York Times yang mengutip informasi yang disampaikan oleh Forum Virologi ‘Virologis’ pada 7 Juli memberitakan bahwa, sebuah studi yang dilakukan oleh CDC-Guangdong, China menyebutkan, tingkat infeksi strain virus Delta adalah 225% lebih cepat dari virus asli, dan itu dapat dideteksi dengan PCR 4 hari setelah terinfeksi. Sedangkan virus aslinya baru dapat dideteksi dan dikonfirmasi dalam waktu 6 hari sejak seseorang terinfeksi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa, strain virus Delta bereproduksi lebih cepat pada saluran pernapasan manusia, dan kecepatan reproduksinya dapat mencapai 1.000 kali lipat dari virus aslinya.
Karena mutasi virus, efektivitas banyak vaksin yang ada telah sangat berkurang. Menurut statistik dari Biro Kesehatan Inggris, bahkan setelah suntikan lengkap vaksin AZ, tingkat perlindungan terhadap virus Delta hanya dapat mencapai 60%. Saat ini Pfizer dan BioNTech juga sedang bersiap untuk mengembangkan vaksin dosis ketiga terhadap Delta, atau mungkin menggunakan jenis vaksin baru.
Selain varian Delta, varian Lambda yang menyebar di Amerika Selatan juga dituding memiliki “mutasi yang abnormal”, hal mana menjadikan Peru salah satu negara dengan angka kematian tertinggi di dunia. Kementerian Kesehatan Malaysia beberapa hari lalu mentweet bahwa virus varian ini lebih berbahaya daripada virus varian Delta.
(wbs)