Riset: Lockdown Sebabkan Pecandu Alkohol Bertambah Jadi 2,5 Juta Orang
loading...
A
A
A
LONDON - Lockdown yang diterapkan di Inggris menimbulkan masalah baru bagi warga yang kini kecanduan alkohol. Sebelum lockdown, jumlah pecandu alkohol di Inggris hanya 1,5 juta orang dan kini menjadi 2,5 juta orang.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan pemerintah Inggris, sebelum pandemi memperkirakan 1,5 juta orang dewasa minum setidaknya 50 gelas setiap minggu atau setara dengan tiga liter atau hampir sebotol anggur setiap malam.
Semenjak lockdown diberlakukan, angkanya melonjak menjadi hanya 2,5 juta orang pada musim panas ini, yang para ahli telah menyalahkan siklus pembatasan pengendalian virus yang tak ada habisnya.
Dr Tony Rao, seorang ahli terkenal di dunia tentang penyalahgunaan alkohol pada orang tua di King's College London, memperingatkan dampak penguncian telah menghancurkan mental masyarakat. Badan amal alkohol menunjukkan data bahwa kecanduan pada orang tua telah mencapai tingkat krisis.
Public Health England (PHE) telah mengawasi kesehatan penduduk selama pandemi , memantau tingkat merokok, perjudian, dan olahraga. Badan itu juga telah melacak asupan alkohol, berulang kali menanyai ribuan peserta tentang berapa banyak yang mereka konsumsi.
“Data terbaru, digabungkan dengan jumlah kematian akibat alkohol tertinggi yang pernah tercatat, merupakan peringatan keras bagi Pemerintah,” kata Dr Rao seperti dikutip Dailymail, Minggu (15/8/2021).
Data dari penelitian, yang menanyai 4.061 dalam beberapa gelombang berbeda, menunjukkan peningkatan terbesar dalam ketergantungan alkohol adalah di antara orang yang berusia di atas 65 tahun.
Dr Rao mengatakan peningkatan di antara orang-orang yang berusia di atas 65 tahun bisa jadi karena mereka kurang bersosialisasi selama penguncian dan menyebabkan periode kesepian yang lebih lama.
Sedangkan Dr Niall Campbell, seorang konsultan psikiater di Rumah Sakit Priory Roehampton, mengatakan dia telah melihat peningkatan pecanmdu alkohol di atas 65 tahun dalam praktiknya terjadi sejak penguncian dimulai. Usia di atas 65 tahun sangat rentan karena mereka lebih sering terisolasi dari teman dan keluarga.
Dia mengatakan kepada MailOnline: 'Banyak yang beralih ke alkohol dan satu atau dua minuman di malam hari menjadi tiga atau empat, atau lima atau enam.
"Lebih dari 65 lebih rentan terhadap bahaya terlalu banyak alkohol terutama penyakit hati, sakit maag, pankreatitis, penyakit jantung dan kerusakan otak," katanya.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan pemerintah Inggris, sebelum pandemi memperkirakan 1,5 juta orang dewasa minum setidaknya 50 gelas setiap minggu atau setara dengan tiga liter atau hampir sebotol anggur setiap malam.
Semenjak lockdown diberlakukan, angkanya melonjak menjadi hanya 2,5 juta orang pada musim panas ini, yang para ahli telah menyalahkan siklus pembatasan pengendalian virus yang tak ada habisnya.
Dr Tony Rao, seorang ahli terkenal di dunia tentang penyalahgunaan alkohol pada orang tua di King's College London, memperingatkan dampak penguncian telah menghancurkan mental masyarakat. Badan amal alkohol menunjukkan data bahwa kecanduan pada orang tua telah mencapai tingkat krisis.
Public Health England (PHE) telah mengawasi kesehatan penduduk selama pandemi , memantau tingkat merokok, perjudian, dan olahraga. Badan itu juga telah melacak asupan alkohol, berulang kali menanyai ribuan peserta tentang berapa banyak yang mereka konsumsi.
“Data terbaru, digabungkan dengan jumlah kematian akibat alkohol tertinggi yang pernah tercatat, merupakan peringatan keras bagi Pemerintah,” kata Dr Rao seperti dikutip Dailymail, Minggu (15/8/2021).
Data dari penelitian, yang menanyai 4.061 dalam beberapa gelombang berbeda, menunjukkan peningkatan terbesar dalam ketergantungan alkohol adalah di antara orang yang berusia di atas 65 tahun.
Dr Rao mengatakan peningkatan di antara orang-orang yang berusia di atas 65 tahun bisa jadi karena mereka kurang bersosialisasi selama penguncian dan menyebabkan periode kesepian yang lebih lama.
Sedangkan Dr Niall Campbell, seorang konsultan psikiater di Rumah Sakit Priory Roehampton, mengatakan dia telah melihat peningkatan pecanmdu alkohol di atas 65 tahun dalam praktiknya terjadi sejak penguncian dimulai. Usia di atas 65 tahun sangat rentan karena mereka lebih sering terisolasi dari teman dan keluarga.
Dia mengatakan kepada MailOnline: 'Banyak yang beralih ke alkohol dan satu atau dua minuman di malam hari menjadi tiga atau empat, atau lima atau enam.
"Lebih dari 65 lebih rentan terhadap bahaya terlalu banyak alkohol terutama penyakit hati, sakit maag, pankreatitis, penyakit jantung dan kerusakan otak," katanya.
(ysw)