Patahkan Argumen Filsuf Yunani, Misteri Orang Etruria Kuno Terungkap

Senin, 27 September 2021 - 17:09 WIB
loading...
Patahkan Argumen Filsuf Yunani, Misteri Orang Etruria Kuno Terungkap
Situs Etruria yang ditemukan di Vetulonia, Italia. Foto/Paolo Nannini
A A A
JAKARTA - Bukti DNA akhirnya mengakhiri perdebatan tentang dari mana orang Etruria kuno yang sisa-sisa peninggalannya ditemukan di Italia. Pengungkapan asal-usul orang Etruria ini juga mematahkan argumen filsuf Yunani Herodotus yang mengklaim bahwa budaya mereka berasal dari Yunani.

Dilansir Science Alert, Senin (27/9/2021), imuwan meneliti genom berusia 12.000 tahun dari 12 situs yang ada di Italia. Diketahui kalau mereka adalah keturunan penggembala yang pindah ke wilayah tersebut dari stepa selama Zaman Neolitik dan Perunggu Akhir.

Filsuf Yunani Herodotus pernah mengungkapkan bahwa orang Etruria bermigrasi ke Italia dari Anatolia dan budaya mereka diturunkan dari Yunani. Namun penafsiran ini tidak menjadi rujukan sarjana modern karena bukti arkeologi yang ditemukan sedikit dan tidak mendukung teori migrasi tersebut.



Antropolog David Caramelli dari University of Florence di Italia mengatakan, ada banyak hal yang tidak diketahui tentang Etruria . Beberapa bukti menunjukan kalau mereka adalah pengrajin yang luar biasa, pekerja logam yang terampil, dan canggih secara politik.

"Tetapi kami hanya memahami sebagian bahasa mereka yang telah punah, yang membuat pencarian asal-usul mereka menjadi rumit, terutama karena tidak adanya bukti genetik yang kuat," katanya.

Dipimpin oleh antropolog Cosimo Posth dari University of Tubingen di Jerman, tim peneliti internasional yang besar berusaha untuk mengungkap misteri ini dengan mempelajari DNA purba.

Mereka mengumpulkan sampel genetik dari 82 individu yang mencakup rentang waktu dari 800 SM hingga 1000 M di seluruh Etruria dan Italia selatan, dan membandingkannya dengan DNA dari populasi kuno dan modern lainnya.

Mereka menemukan bahwa Etruria berbagi profil genetik dengan populasi orang Latin yang menghuni Roma pada waktu yang sama, meskipun kedua kelompok memiliki perbedaan bahasa dan budaya yang signifikan.



Analisis tim juga mengungkapkan hasil perubahan besar di Italia ketika Kekaisaran Romawi bangkit. DNA kuno mengungkapkan populasi Etruria mengalami perubahan genetik ketika orang-orang dari Mediterania timur bercampur dengan populasi Italia.

"Pergeseran genetik ini menggambarkan peran Kekaisaran Romawi dalam perpindahan besar-besaran orang di saat mobilitas sosial ekonomi dan geografis meningkat atau menurun," kata antropolog Johannes Krause dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi, Jerman.

Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, profil genetik berubah lagi, dengan nenek moyang Eropa utara menyebar di semenanjung Italia. Ini mungkin hasil invasi Lombardia, dari Jerman dan Swedia, yang kemudian menguasai sebagian besar Italia dari tahun 568 hingga 774 M.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3137 seconds (0.1#10.140)