Mengenal Apa itu Hujan Meteor Arid yang Terjadi di Awal Oktober 2021

Minggu, 10 Oktober 2021 - 15:02 WIB
loading...
A A A
Pada akhirnya,, hujan meteor tersebut dinamakan dengan Arid. Hal ini sesuai dengan lokasi kemunculan hujan meteor tersebut.



Menurut penjelasannya, nama Arid sudah ditambahkan ke dalam Daftar Kerja Hujan Meteor IAU (Uni Astronomi Internasional). Hal ini berdasarkan laporan pengamatan tertanggal 1 Oktober 2021 oleh Biro Pusat untuk Telegram Astronomi di Universitas Harvard.

Hujan meteor Arid awalnya terdeteksi melalui kamera pemantau meteor CAMS ( Camera for Allsky Meteor Surveillance) di Selandia Baru berturut-turut pada tanggal 28 dan 29 September 2021.

Saat itu, radar meteor SAAMERS-OS ( Southern Argetina Agile Meteor Radar Orbital System) di Pulau Tanah Api (Tierra del Fuego), Argentina Selatan mendeteksi hujan meteor ini setidaknya selama tiga jam pada tanggal 29 September.

Namun jauh sebelumnya, di tahun 1995, debu komet 15P/Finlay pertama kali menyembur selama perihelion 1995. Semburan kedua terjadi pada tahun 2008. Selanjutnya, di tahun 2014, debu komet 15/Finlay menyembur untuk ketiga kalinya.

Menurut pengamatan, puncak hujan meteor Arid diprediksi pada tanggal 7 Oktober 2021 pukul 10.55 WIB berdasarkan tiga pengamatan semburan debu komet sebelumnya.

Meskipun ukuran inti komet 15P/Finlay sebesar 1,8 kilometer, debu komet ini hanya berukuran seperti butiran pasir. Dengan ukurannya yang seperti butiran pasir, hujan meteor ini bergerak cukup lambat dibandingkan dengan hujan meteor Draconid.



Laju hujan meteor Arid adalah 38.880 km/jam, sementara laju hujan meteor Draconid 72.000 Km/jam. Dengan begitu, hujan meteor Arid cukup sulit diamati.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4395 seconds (0.1#10.140)