Erupsi Gunung Semeru, Sehari Sebelumnya Terpantau 54 Kali Gempa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi yang membuat panik warga sekitar. Sehari sebelumnya, aktivitas Gunung Semeru terpantau telah mengalami 54 gempa dengan amplitudo 11-22 mm dan masuk status Waspada.
Dikutip dari Situs Magma ESDM, Sabtu (4/12/2021), berdasarkan pengamantan kegempaan ESDM, sehari sebelumnya Gunung Semeru sempat puluhan kali mengalami gempa dengan magnitudo yang bervariasi.
Tercatat, Gunung Semeru mengalami 54 kali gempa dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa sekitar 85-130 detik. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga mengalami empat kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-4 mm dan lama gempa sekitar 40-75 detik. Petugas juga mencatat 18 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-7 mm dengan durasi gempa sekitar 60-155 detik.
Akibat gempa yang terjadi terus menerus, pemerintah setempat sudah mengimbau masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara selatan.
Masyarakat juga diminta mewaspadai aliran awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Petugas juga meminta masyarakat mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Sebelumnya diberitakan, Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas sekira pukul 15.00 WIB.
Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan, sebelum erupsi Gunung Semeru sempat mengeluarkan lahar pada pukul 13.30 WIB, Sabtu (4/12/2021).
Berdasarkan pengamatan dari pos PVMBG di dekat Gunung Semeru, puncak Mahameru saat itu tertutup kabut. Saat ini, kata Kristianto, terpantau guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supit Utang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jatim.
Dikutip dari Situs Magma ESDM, Sabtu (4/12/2021), berdasarkan pengamantan kegempaan ESDM, sehari sebelumnya Gunung Semeru sempat puluhan kali mengalami gempa dengan magnitudo yang bervariasi.
Tercatat, Gunung Semeru mengalami 54 kali gempa dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa sekitar 85-130 detik. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga mengalami empat kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-4 mm dan lama gempa sekitar 40-75 detik. Petugas juga mencatat 18 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-7 mm dengan durasi gempa sekitar 60-155 detik.
Akibat gempa yang terjadi terus menerus, pemerintah setempat sudah mengimbau masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara selatan.
Masyarakat juga diminta mewaspadai aliran awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Petugas juga meminta masyarakat mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Sebelumnya diberitakan, Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas sekira pukul 15.00 WIB.
Koordinator Mitigasi Gunungapi Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan, sebelum erupsi Gunung Semeru sempat mengeluarkan lahar pada pukul 13.30 WIB, Sabtu (4/12/2021).
Berdasarkan pengamatan dari pos PVMBG di dekat Gunung Semeru, puncak Mahameru saat itu tertutup kabut. Saat ini, kata Kristianto, terpantau guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supit Utang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jatim.
(ysw)