Korban Tsunami Pertama 3.600 Tahun Lalu Ditemukan di Turki
loading...
A
A
A
ANKARA - Kerangka seorang pemuda dan seekor anjing yang tewas akibat tsunami yang dipicu oleh letusan gunung berapi Thera 3.600 tahun yang lalu ditemukan di Turki. Lokasi Gunung Thera sekarang menjadi kaldera di pusat Pulau Santorini di Yunani.
Para arkeolog menemukan kerangka pemuda dan seekor anjing itu di sisa-sisa di situs esme-Baglararas, di Aegean utara, sekarang masuk wilayah Turki. Dari penghitungan penanggalan karbon diperkirakan letusan Gunung Thera yang menyebabkan tsunami besar sampai Teluk esme, di garis pantai barat Turki terjadi pada Zaman Perunggu Akhir sekitar tahun 1612 SM.
Para ahli mempelajari debu vulkanik yang ada di dasar laut dan mengungkapkan kalau letusan ini paling kuat sepanjang sejarah dunia. Sampai-sampai, letusan gunung ini menghilangkan suku kuno Minoan yang banyak tinggal di sana. Kejadian ini juga dikaitkan dengan hilangnya Atlantis dan menjadi cerita rakyat turun-temurun di sana.
Meskipun letusan Gunung Thera menjadi salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah, ini adalah pertama kalinya sisa-sisa korban digali. Selain itu, keberadaan endapan tsunami di esme-Baglararas menunjukkan bahwa gelombang besar dan destruktif memang tiba di Aegean utara setelah Gunung Thera meletus. (Baca juga; Prediksi Ancaman Tsunami Lebih Cepat, Ilmuwan Deteksi Lewat Perubahan Medan Magnet )
“Letusan Gunung Thera pada Zaman Perunggu Akhir adalah salah satu bencana alam terbesar yang disaksikan dalam sejarah manusia. Dampak, konsekuensi, dan waktu kejadiannya telah menjadi wacana sejak Mediterania kuno selama hampir satu abad,” kata Vasif Ahoglu, arkeolog Universitas Ankara dikutip SINDOnews dari laman dailymail, Selasa (28/12/2021).
Di situs esme-Baglararas, para peneliti menemukan sisa-sisa dinding yang rusak, dulunya merupakan bagian dari semacam benteng, di samping lapisan puing-puing dan sedimen endapan tsunami. Di dalamnya ada dua lapisan abu vulkanik, lapisan kedua lebih tebal dari yang pertama, dan lapisan penuh tulang yang mengandung arang dan sisa-sisa bagian lain yang hangus.
“Kerangka pemuda itu ditemukan di bagian dinding benteng yang rusak paling parah akibat gelombang tsunami. Kerangka itu terletak sekitar satu meter di bawah lubang sedimen tsunami,” katanya. (Baca juga; Pemandangan Langka, Begini Penampakan Gunung Kembar Sindoro dan Sumbing dari Luar Angkasa )
Para arkeolog menemukan kerangka pemuda dan seekor anjing itu di sisa-sisa di situs esme-Baglararas, di Aegean utara, sekarang masuk wilayah Turki. Dari penghitungan penanggalan karbon diperkirakan letusan Gunung Thera yang menyebabkan tsunami besar sampai Teluk esme, di garis pantai barat Turki terjadi pada Zaman Perunggu Akhir sekitar tahun 1612 SM.
Para ahli mempelajari debu vulkanik yang ada di dasar laut dan mengungkapkan kalau letusan ini paling kuat sepanjang sejarah dunia. Sampai-sampai, letusan gunung ini menghilangkan suku kuno Minoan yang banyak tinggal di sana. Kejadian ini juga dikaitkan dengan hilangnya Atlantis dan menjadi cerita rakyat turun-temurun di sana.
Meskipun letusan Gunung Thera menjadi salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah, ini adalah pertama kalinya sisa-sisa korban digali. Selain itu, keberadaan endapan tsunami di esme-Baglararas menunjukkan bahwa gelombang besar dan destruktif memang tiba di Aegean utara setelah Gunung Thera meletus. (Baca juga; Prediksi Ancaman Tsunami Lebih Cepat, Ilmuwan Deteksi Lewat Perubahan Medan Magnet )
“Letusan Gunung Thera pada Zaman Perunggu Akhir adalah salah satu bencana alam terbesar yang disaksikan dalam sejarah manusia. Dampak, konsekuensi, dan waktu kejadiannya telah menjadi wacana sejak Mediterania kuno selama hampir satu abad,” kata Vasif Ahoglu, arkeolog Universitas Ankara dikutip SINDOnews dari laman dailymail, Selasa (28/12/2021).
Di situs esme-Baglararas, para peneliti menemukan sisa-sisa dinding yang rusak, dulunya merupakan bagian dari semacam benteng, di samping lapisan puing-puing dan sedimen endapan tsunami. Di dalamnya ada dua lapisan abu vulkanik, lapisan kedua lebih tebal dari yang pertama, dan lapisan penuh tulang yang mengandung arang dan sisa-sisa bagian lain yang hangus.
“Kerangka pemuda itu ditemukan di bagian dinding benteng yang rusak paling parah akibat gelombang tsunami. Kerangka itu terletak sekitar satu meter di bawah lubang sedimen tsunami,” katanya. (Baca juga; Pemandangan Langka, Begini Penampakan Gunung Kembar Sindoro dan Sumbing dari Luar Angkasa )
(wib)