Boeing Perkenalkan Desain dan Konsep Pesawat Hipersonik Baru
loading...
A
A
A
Boeing, telah mengerjakan konfigurasi dengan melakukan penggabungan menggunakan mesin berbasis turbin (TBCC) canggih. Jadi mesin ramjet atau scramjet dipdukan dengan turbin jet yang lebih tradisional untuk memberikan propulsi efektif pada kecepatan yang lebih rendah. (Baca juga; Ini Rahasia Rudal Hipersonik Rusia Tidak Terdeteksi Radar )
Mesin TBCC yang andal dapat diproduksi dalam skala besar dan dengan biaya yang masuk akal, menjadi pendorong utama untuk desain pesawat hipersonik yang layak di masa depan. Selain itu pesawat hipersonik ini dapat lepas landas dan mendarat pada landasan pacu yang sudah ada.
Pada tahun 2016, mantan CEO Lockheed Martin Marillyn Hewson mengatakan, dibutuhkan dana sekitar USD1 miliar untuk memproduksi pesawat demonstran hipersonik seukuran jet tempur. Konsep Valkyrie Boeing secara luas dilihat sebagai tanggapan langsung Lockheed Martin terhadap usulan pesawat militer hipersonik.
Pesawat yang dibuat Lockheed Martin antara tahun 2016 dan 2017 disebut SR-72, mampu melakukan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), dan misi serangan. Ada indikasi kuat kemajuan signifikan dalam pengembangan teknologi scramjet canggih sejak saat itu. Boeing Research & Technology diketahui terlibat dalam setidaknya satu program pesawat hipersonik komersial, meskipun cabangnya di Australia.
Proyek yang sedang dikerjakannya bersama Hypersonix Launch Systems, yang juga berbasis di Australia, difokuskan pada pengembangan pesawat induk yang mampu berfungsi sebagai platform terbang untuk meluncurkan muatan ke luar angkasa. Tentu akan menarik untuk melihat bagaimana konsep pesawat hipersonik terbaru Boeing terus berkembang sebagai platform untuk aplikasi militer dan komersial.
Mesin TBCC yang andal dapat diproduksi dalam skala besar dan dengan biaya yang masuk akal, menjadi pendorong utama untuk desain pesawat hipersonik yang layak di masa depan. Selain itu pesawat hipersonik ini dapat lepas landas dan mendarat pada landasan pacu yang sudah ada.
Pada tahun 2016, mantan CEO Lockheed Martin Marillyn Hewson mengatakan, dibutuhkan dana sekitar USD1 miliar untuk memproduksi pesawat demonstran hipersonik seukuran jet tempur. Konsep Valkyrie Boeing secara luas dilihat sebagai tanggapan langsung Lockheed Martin terhadap usulan pesawat militer hipersonik.
Pesawat yang dibuat Lockheed Martin antara tahun 2016 dan 2017 disebut SR-72, mampu melakukan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), dan misi serangan. Ada indikasi kuat kemajuan signifikan dalam pengembangan teknologi scramjet canggih sejak saat itu. Boeing Research & Technology diketahui terlibat dalam setidaknya satu program pesawat hipersonik komersial, meskipun cabangnya di Australia.
Proyek yang sedang dikerjakannya bersama Hypersonix Launch Systems, yang juga berbasis di Australia, difokuskan pada pengembangan pesawat induk yang mampu berfungsi sebagai platform terbang untuk meluncurkan muatan ke luar angkasa. Tentu akan menarik untuk melihat bagaimana konsep pesawat hipersonik terbaru Boeing terus berkembang sebagai platform untuk aplikasi militer dan komersial.
(wib)