Kotoran dan Urine Anjing Ternyata Dapat Merusak Lingkungan, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
GHENT - Penelitian baru menemukan bahwa kotoran dan urine anjing berdampak negatif pada lingkungan sekitar dan keanekaragaman hayati lokal. Dari penelitian ini diketahui kotoran dan urine anjing banyak mengandung nitrogen dan fosfor yang dalam jumlah banyak dapat merusak ekosistem lingkungan .
Dampak buruk ini diketahui dari penelitian ilmuwan Universitas Ghent di Belgia dan dipublikasikan dalam jurnal British Ecological Society, Ecological Solutions and Evidence. Dari penelitian ini diketahui, bahwa setiap tahun kotoran dan urine anjing menambahkan rata-rata 11 kilogram nitrogen dan 5 kilogram fosfor per hektare ke cagar alam di Kota Ghent, Belgia.
Jumlah ini cukup signifikan dan tak pernah diduga sebelumnya karena dianggap berdampak kecil dan belum pernah diteliti. Sebagian besar negara Eropa mewaspadai pencemaran nitrogen dari emisi bahan bakar fosil dan pertanian, yang kadarnya mencapai 5 hingga 25 kilogram per hektare setiap tahun.
“Kami terkejut dengan betapa tingginya kadar nitrogen dari kotoran dan urine anjing. Apalagi selama ini masalah ini diabadaikan. Berbeda dengan pencemaran nitrogen dari pertanian, industri, dan lalu lintas, yang banyak dapat perhatian,” kata Profesor Pieter De Frenne dari peneliti utama dari Ghent University dikutip SINDOnews dari laman Eurekalert, Senin (7/2/2022).
Para peneliti meminta pengelola lahan dan taman, untuk menekankan efek negatif dari kotoran dan urine anjing. Kemudian mengajak pemilik agar anjing peliharaannya tidak membuang kotoran anjing sembarangan di tempat umum.
Dampak buruk ini diketahui dari penelitian ilmuwan Universitas Ghent di Belgia dan dipublikasikan dalam jurnal British Ecological Society, Ecological Solutions and Evidence. Dari penelitian ini diketahui, bahwa setiap tahun kotoran dan urine anjing menambahkan rata-rata 11 kilogram nitrogen dan 5 kilogram fosfor per hektare ke cagar alam di Kota Ghent, Belgia.
Jumlah ini cukup signifikan dan tak pernah diduga sebelumnya karena dianggap berdampak kecil dan belum pernah diteliti. Sebagian besar negara Eropa mewaspadai pencemaran nitrogen dari emisi bahan bakar fosil dan pertanian, yang kadarnya mencapai 5 hingga 25 kilogram per hektare setiap tahun.
“Kami terkejut dengan betapa tingginya kadar nitrogen dari kotoran dan urine anjing. Apalagi selama ini masalah ini diabadaikan. Berbeda dengan pencemaran nitrogen dari pertanian, industri, dan lalu lintas, yang banyak dapat perhatian,” kata Profesor Pieter De Frenne dari peneliti utama dari Ghent University dikutip SINDOnews dari laman Eurekalert, Senin (7/2/2022).
Para peneliti meminta pengelola lahan dan taman, untuk menekankan efek negatif dari kotoran dan urine anjing. Kemudian mengajak pemilik agar anjing peliharaannya tidak membuang kotoran anjing sembarangan di tempat umum.
Baca Juga
(wib)