Ngeri, Ini 4 Senjata Biologis Buatan Rusia yang Bikin Gentar Musuh

Jum'at, 11 Maret 2022 - 16:45 WIB
loading...
Ngeri, Ini 4 Senjata Biologis Buatan Rusia yang Bikin Gentar Musuh
Tak hanya senjata nuklir yang dapat meratakan tanah dalam sekejap, Rusia juga memiliki senjata biologis yang tidak kalah mematikan. Foto: dok/SINDONews
A A A
JAKARTA - Sebagai salah satu negara dengan militer terkuat, Rusia memiliki kelengkapan senjata perang yang mumpuni. Tak hanya senjata nuklir yang dapat meratakan tanah dalam sekejap, Rusia juga memiliki senjata biologis yang tidak kalah mematikan.

Senjata biologis merupakan senjata kuman, bakteri, virus atau bahkan racun yang dapat menimbulkan sejumlah penyakit. Tak hanya Rusia, sejumlah negara juga dikabarkan memiliki senjata biologis untuk persiapan mereka menghadapi perang biologis.

Berikut senjata biologis yang dikembangkan Rusia yang diolah dari berbagai sumber:

1. Bacillus Anthracis

Bacillus anthracis merupakan spesies bakteri penyebab infeksi antraks yang sering ditemukan pada hewan maupun manusia. Bacillus anthracis sangat cocok dijadikan sebagai senjata biologi karena memiliki sifat mematikan.



Saat bakteri dihirup dan bersarang di paru-paru manusia, terjadi infeksi parah. Jika tidak diobati dengan antibiotik, bakteri ini bisa membunuh 90% populasi yang telah terinfeksi.

Senjata biologis ini pernah dikembangkan oleh Soviet. Pada April 1979, tersebar wabah misterius di Sverdlovsk dan menyebabkan 66 orang serta sejumlah hewan mati.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan pada 1992 oleh seorang peneliti, terungkap bahwa penyebab kematian massal itu adalah segumpal spora antraks yang secara tidak sengaja terlepas dari pabrik senjata biologis rahasia di kota tersebut, yang dikenal dengan Kompleks 19 (Compound 19).

2. Botullinum Toxin

Senjata biologis ini telah digunakan sejak Perang Dunia II oleh Uni Soviet (sekarang Rusia). Toksin atau racun botulinum dihasilkan oleh bakteri anaerob obligat yang disebut bakteri Clostridium botulinum (C. botulinum). Racun ini menyebabkan botulisme (paralisis flaccid) yang mencegah sekresi neurotransmitter dari neuron.

Penderita harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dalam jangka waktu lama hingga dapat berujung pada kematian. Penyebaran racun ini secara sengaja dapat dilakukan melalui kontaminasi makanan atau air.

Senjata bilogi ini disebut lebih beracun daripada sianida, tak heran botulinum dikembangkan sebagai senjata oleh Rusia sejak lama.



3. Francissela tularensis

Francissela tularensis adalah spesies coccobacillus, bakteri aerob. Bakteri ini dapat ditularkan melalui gigitan, inhalasi, kontak langsung atau menelan jaringan hewan yang terkontaminasi.

Bakteri Francissela tularensis penyebab penyakit tularemia yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Penyakit ini berpotensi memiliki penularan yang tinggi bahkan menyebabkan kematian. Bakteri ini juga dianggap sebagai senjata biologis yang dikembangkan Rusia.

Melansir laman bionity.com, Dr. Kenneth Alibek, ilmuwan yang membuat program senjata biologis Uni Soviet, mengungkapkan penggunaan bakteri ini oleh tentara Uni Soviet. Mereka menggunakannya untuk melawan pasukan Jerman dalam pertempuran Stalingrad selama Perang Dunia II. Bakteri ini telah dipelajari negara-negara Barat untuk keperluan militer.

4. Marburg Virus

Virus Marburg merupakan penyebab demam berdarah. Dalam keadaan populasi yang tidak siap, angka kematian bisa mencapai 90% ke atas. Virus ini masih sama keluarga virus Ebola, yang dapat ditularkan ke manusia melalui kelelawar buah.



Pengembangan virus ini sebagai senjata biologis dilakukan di Vector Institue di bawah pimpinan Dr. Ustinov. Dia secara tidak sengaja meninggal karena virus tersebut.

Sampel Marburg yang diambil dari organ Ustinov lebih kuat dari strain aslinya. Strain baru tersebut disebut “Varian U” yang telah berhasil dipersenjatai dan disetujui oleh Kementerian Pertahanan Soviet pada tahun 1990.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2514 seconds (0.1#10.140)