Tahun 2100 Permukaan Laut Naik 63 Cm, Ini Negara dan Kota yang Terancam Tenggelam
loading...
A
A
A
JAKARTA - PERMUKAAN air laut naik dengan cepat, meningkat dua kali lipat dari 1,4 milimeter per tahun menjadi 3,6 milimeter per tahun dari 2006 hingga 2015. Pada tahun 2100 diperkirakan kenaikan permukaan laut 40 sampai 63 sentimeter dan mengancam 250 juta orang di seluruh dunia .
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB mengatakan, jika permukaan laut naik sejauh itu, maka bisa mendatangkan malapetaka di seluruh dunia. Sebab, kenaikan permukaan laut bakal menenggelamkan sejumlah kota dan negara.
Menurut Union of Concerned Scientists (UCS), salah satu negara yang terancam tenggelam adalah Maladewa yang terdiri dari 1.200 pulau karang kecil dan rumah bagi sekitar 540.000 orang. Maladewa yang rata-rata ketinggian datarannya hanya 1 meter, jika permukaan laut naik 45 cm, maka akan kehilangan sekitar 77% dari luas daratannya pada tahun 2100.
Negara lain dengan ketinggian rata-rata yang sangat rendah, sekitar 1,8 meter di atas permukaan laut, adalah Kiribati. Pulau kecil di jantung Pasifik ini, dengan populasi hampir 120.000 jiwa, bisa kehilangan dua pertiga daratannya jika permukaan laut naik 90 sentimeter.
Faktanya, hampir semua orang yang tinggal di pulau Pasifik kemungkinan besar akan sangat terpengaruh oleh naiknya permukaan laut. Sekitar 3 juta penduduk pulau Pasifik tinggal dalam jarak 10 km dari panta.
Kenaikan permukaan laut telah menyebabkan hilangnya setidaknya lima "pulau karang bervegetasi" bagian dari Kepulauan Solomon. Sedangkan enam pulau lainnya mengalami resesi garis pantai yang parah.
"Apakah kota atau negara akan menghilang (tenggelam) bergantung pada apa upaya yang dilakukan untuk melawan ancaman itu. Sebagian besar wilayah Belanda sudah berada di bawah permukaan laut tetapi tidak menghilang, karena Belanda membangun dan memelihara benteng pertahanan di pesisir lautnya,” kata Gerd Masselink, seorang profesor geomorfologi pesisir di University of Plymouth di Inggris, kepada Live Science.
Negara yang padat penduduk paling berpotensi terkena dampak kenaikan permukaan laut adalah China, karena 43 juta warganya tinggal di lokasi pesisir. Ada juga Bangladesh dengan 32 juta penduduk yang akan terancam kenaikan permukaan laut pada 2100, dan India dengan 27 juta penduduk.
Sejumlah kota pesisir juga terancam dengan kenaikan permukaan laut, salah satunya adalah Jakarta, ibu kota Indonesia. Jakarta, rumah bagi sekitar 10 juta orang, telah dijuluki sebagai "kota yang paling cepat tenggelam di dunia" oleh BBC.
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB mengatakan, jika permukaan laut naik sejauh itu, maka bisa mendatangkan malapetaka di seluruh dunia. Sebab, kenaikan permukaan laut bakal menenggelamkan sejumlah kota dan negara.
Menurut Union of Concerned Scientists (UCS), salah satu negara yang terancam tenggelam adalah Maladewa yang terdiri dari 1.200 pulau karang kecil dan rumah bagi sekitar 540.000 orang. Maladewa yang rata-rata ketinggian datarannya hanya 1 meter, jika permukaan laut naik 45 cm, maka akan kehilangan sekitar 77% dari luas daratannya pada tahun 2100.
Negara lain dengan ketinggian rata-rata yang sangat rendah, sekitar 1,8 meter di atas permukaan laut, adalah Kiribati. Pulau kecil di jantung Pasifik ini, dengan populasi hampir 120.000 jiwa, bisa kehilangan dua pertiga daratannya jika permukaan laut naik 90 sentimeter.
Faktanya, hampir semua orang yang tinggal di pulau Pasifik kemungkinan besar akan sangat terpengaruh oleh naiknya permukaan laut. Sekitar 3 juta penduduk pulau Pasifik tinggal dalam jarak 10 km dari panta.
Kenaikan permukaan laut telah menyebabkan hilangnya setidaknya lima "pulau karang bervegetasi" bagian dari Kepulauan Solomon. Sedangkan enam pulau lainnya mengalami resesi garis pantai yang parah.
"Apakah kota atau negara akan menghilang (tenggelam) bergantung pada apa upaya yang dilakukan untuk melawan ancaman itu. Sebagian besar wilayah Belanda sudah berada di bawah permukaan laut tetapi tidak menghilang, karena Belanda membangun dan memelihara benteng pertahanan di pesisir lautnya,” kata Gerd Masselink, seorang profesor geomorfologi pesisir di University of Plymouth di Inggris, kepada Live Science.
Negara yang padat penduduk paling berpotensi terkena dampak kenaikan permukaan laut adalah China, karena 43 juta warganya tinggal di lokasi pesisir. Ada juga Bangladesh dengan 32 juta penduduk yang akan terancam kenaikan permukaan laut pada 2100, dan India dengan 27 juta penduduk.
Sejumlah kota pesisir juga terancam dengan kenaikan permukaan laut, salah satunya adalah Jakarta, ibu kota Indonesia. Jakarta, rumah bagi sekitar 10 juta orang, telah dijuluki sebagai "kota yang paling cepat tenggelam di dunia" oleh BBC.