Khawatir Radiasi Nuklir, Warga Norwegia Diminta Siapkan Bunker Era Perang Dingin

Kamis, 31 Maret 2022 - 17:13 WIB
loading...
Khawatir Radiasi Nuklir,...
Pemerintah Norwegia mengkahwatirkan bocornya reaktor nuklir Chernobyl dan meminta warganya untuk menyiapkan bunker untuk berlindung dari radiasi nuklir. Foto/dok
A A A
OSLO - Pemerintah Norwegia meminta warganya untuk membersihkan bunker era Perang Dingin milik mereka dan menyediakan obat-obatan anti radiasi. Peringatan ini dikeluarkan ketika makin panasnya perang Rusia Ukraina yang dikhawatirkan membuat reaktor Chernobyl bocor dan menyebarkan radiasi ke Norwegia.

Dilansir Daily Mail, Kamis (31/3/2022), Menteri Pertahanan Norwegia, Odd Roger Enoksen memperingatkan warga bahwa bencana nuklir dapat menyebabkan bahan radioaktif melayang di atas Norwegia.

Enoksen juga mendesak warga untuk menimbun obat-obatan radiasi untuk anak-anak dan menyarankan warga sipil harus menyimpan persediaan obat penghambat tiroid Jodix selama tiga hari di setiap rumah jika terjadi pemadaman listrik selama bencana nuklir.

"Peringatan ini tidak terkait dengan ketakutan akan perang nuklir tetapi terkait dengan pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina dan kecelakaan yang telah kita lihat," ujar Enoksen.



Peringatan pemerintah ini dilakukan di tengah diskusi tingkat tinggi untuk menerapkan kembali peraturan bangunan era Perang Dingin yang membuat bunker bawah tanah menjadi persyaratan untuk struktur sipil, seperti hotel dan perlindungan bawah tanah.

"Anak-anak khawatir apakah akan ada perang di Norwegia. Banyak yang bertanya di mana bunker saya?” kata menteri.

Enoksen menambahkan bahwa otoritas Norwegia tidak melihat ancaman militer apa pun terhadap mereka. Namun saat ini Norwegia memiliki tetangga yang sedang terlibat perang.

Sebelumnya seorang pejabat senior Ukraina menuduh Rusia melakukan tindakan 'tidak bertanggung jawab' di sekitar Chernobyl yang dapat mengirim radiasi ke sebagian besar Eropa.



Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan militer Putin menimbulkan ancaman yang sangat serius tidak hanya untuk Ukraina, tetapi juga untuk ratusan juta orang Eropa' dalam sebuah posting Facebook.

Vereshchuk menuduh Rusia menggunakan amunisi tua dan menciptakan risiko merusak bejana penahan radiasi yang dibangun di sekitar reaktor keempat Chernobyl yang rusak di stasiun itu.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi mengunjungi Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina selatan untuk bertemu pejabat Ukraina dan memberikan bantuan teknis.

Grossi mengatakan IAEA tidak terlibat dalam pembicaraan politik dengan Rusia tetapi memastikan bahwa sesegera mungkin fasilitas nuklir kembali ke tangan orang-orang Ukraina.



The Times melaporkan melaporkan, Ukraina memiliki produksi tenaga nuklir paling banyak di Eropa. Jika terjadi kecelakaan seperti di Chernobyl , semua wilayah di Eropa barat akan terpengaruh oleh itu radiasi tersebut.

Saat ini di Ukraina terdapat 15 reaktor nuklir di empat pembangkit, salah satunya di Zaporizhzhia yang kini berada di bawah kendali militer Rusia. Mereka juga menguasai pabrik Chernobyl yang pernah mengalami kecelakaan parah.

Namun kemarin, para pejabat militer AS mengatakan pasukan Rusia mulai menarik diri dari Chernobyl di utara Kiev. "Kami pikir mereka akan pergi, saya tidak dapat memberitahu Anda bahwa mereka semua sudah pergi," kata seorang pejabat pertahanan AS yang berbicara tanpa menyebut nama.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)