Berusia 700 Tahun, Artefak Kapal Kuno Terbenam di Bawah Jalan Kota Talinn

Rabu, 20 April 2022 - 19:33 WIB
loading...
Berusia 700 Tahun, Artefak Kapal Kuno Terbenam di Bawah Jalan Kota Talinn
Artefak kapal kuno yang diperkirakan berusia 700 tahun ditemukan berada di bawah jalan raya Kota Talinn, Estonia. Foto/dailymail
A A A
TALINN - Artefak kapal kuno yang diperkirakan berusia 700 tahun ditemukan berada di bawah jalan raya Kota Talinn, Estonia . Kapal yang terbuat dari kayu ek besar memiliki panjang sekitar 24 meter dan lebar 9 meter.

Para ilmuwan memperkirakan kapal ini merupakan bagian dari Liga Hanseatic, jaringan perdagangan kuat yang terbentuk pada tahun 1356 membentang dari Inggris hingga Rusia. Kapal itu ditemukan 1,5 meter di bawah tanah dekat pelabuhan Tallinn, bekas muara Sungai Härjapea, jalur air yang sudah tidak ada lagi.

Arkeolog Mihkel Tammet mengatakan bangkai kapal yang baru ditemukan itu dalam kondisi yang lebih baik. Kapal memiliki papan yang tumpang tindih, disegel dengan bulu hewan dan tar.



“Kapal ini dibangun menggunakan kayu ek besar. Papan-papan tersebut utuh hingga tiga meter dari dasar kapal,” kata Mihkel Tammet dikutip SINDOnews dari laman dailymail, Rabu (20/4/2022).

Kapal itu adalah pekerja keras Liga Hanseatic, yang pada puncaknya bahkan mengobarkan perang untuk melindungi kepentingan anggotanya. Sebuah tes dendrochronology pada kayu telah tanggal bangkai kapal ke 1298 atau 82 tahun lebih tua dari Bremen Cog yang ditemukan di Jerman pada 1962.

“Kami telah menemukan bahan wol yang digunakan untuk pengepakan. Kami juga menemukan beberapa alat dan pecahan sepatu kulit abad pertengahan. Penggalian sedang berlangsung dan kami berharap dapat menemukan lebih banyak lagi,” ujar Mihkel Tammet.
Berusia 700 Tahun, Artefak Kapal Kuno Terbenam di Bawah Jalan Kota Talinn


Bangkai kapal bersejarah lainnya telah ditemukan sejauh 50 meter pada tahun 2008. Ketika konstruksi gedung perkantoran baru dimulai, Tammet dipanggil untuk mengawasi jika ada penemuan lebih lanjut.



Dia menjelaskan bahwa seluruh situs daerah tersebut pernah berada di bawah air. Mungkin ada punggungan pasir bawah laut yang lebih dangkal yang sulit dipetakan karena mereka berubah bentuk dan lokasinya karena pergeseran es dan badai.

“Daerah ini masih berada di bawah laut pada abad ke-18. 800 tahun yang lalu kami memiliki hampir dua meter air di sini. Kapal kami ditemukan di salah satu pegunungan ini di bawah sedimen, tenggelam di dekat muara sungai Härjapea,” tuturnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)