Peluncuran Pertama Virgin Orbit Bawa Satelit Amber-1, Mampu Lacak Aktivitas Ilegal di Laut
loading...
A
A
A
LONDON - Virgin Orbit akan meluncurkan satelit Amber-1 yang mampu mendeteksi aktivitas ilegal di laut pada peluncuran perdana tahun ini. Virgin Orbit menggunakan pesawat Boeing 747-400 yang dimodifikasi bernama Cosmic Girl untuk meluncurkan satelit Amber-1.
Satelit Amber-1 akan dikirim ke angkasa dari Spaceport Cornwall yang berbasis di Bandara Newquay di barat daya Inggris. Terbang dengan nomor registrasi N744VG, pesawat Boeing jumbo membawa roket LauncherOne sepanjang 21 meter di bawah salah satu sayapnya.
Roket LauncherOne mampu meluncur muatan hingga 500 kilogram dalam setiap misinya ke orbit. Begitu berada di orbit, "kubusat" seukuran kotak sepatu akan digunakan untuk mendeteksi penangkapan ikan ilegal, penyelundupan, perdagangan dan pembajakan dengan memantau kapal dari luar angkasa.
Satelit Amber-1 akan melakukan geolokasi dan mendemodulasi data frekuensi radio kapal. Kemudian, memberikan informasi Kesadaran Domain Maritim kepada pengguna di Pusat Keamanan Maritim Bersama Inggris.
“Kami percaya pelacakan pengiriman dari luar angkasa sangat penting untuk menjaga laut tetap aman. Amber-1 adalah teknologi utama yang akan membantu upaya ini,” kata CEO Virgin Orbit Dan Hart dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Sabtu (30/4/2022).
Satelit Amber-1 dikembangkan oleh The Satellite Applications Catapult dan Horizon Technologies, keduanya berbasis di Inggris, Kemudian dibangun oleh AAC Clyde Space di Skotlandia.
Satelit Amber-1 adalah yang pertama dari 20 yang direncanakan untuk melacak kapal menggunakan sinyal wi-fi, sinyal telepon seluler dan satelit, suar jaring ikan, radar, dan frekuensi radio tinggi dan sangat tinggi. Satelit ini akan diluncurkan ke orbit begitu Cosmic Girl mencapai 35.000 kaki di mana roket akan terlepas.
Virgin Orbit mengatakan LauncherOne miliknya adalah cara yang relatif murah dan ramah lingkungan untuk mengirim satelit ke luar angkasa. Meskipun peluncuran uji orbital debutnya pada Mei 2020 gagal ketika saluran bahan bakar di tahap akhir roket meledak.
Sejak itu, Virgin Orbit telah memiliki tiga peluncuran yang sukses. Tanggal peluncuran yang pasti untuk peluncuran satelit Amber-1 belum dikonfirmasi.
Virgin Orbit mengatakan misi peluncuran Satelit Amber-1 akan menunjukkan bagaimana perusahaan luar angkasa dari Inggris ini dapat menguntungkan. Virgin Orbit pada 2019/20 menghasilkan pendapatan 16,5 miliar Poundsterling atau sekitar USD20,5 miliar (Rp297,7 triliun).
Satelit Amber-1 akan dikirim ke angkasa dari Spaceport Cornwall yang berbasis di Bandara Newquay di barat daya Inggris. Terbang dengan nomor registrasi N744VG, pesawat Boeing jumbo membawa roket LauncherOne sepanjang 21 meter di bawah salah satu sayapnya.
Roket LauncherOne mampu meluncur muatan hingga 500 kilogram dalam setiap misinya ke orbit. Begitu berada di orbit, "kubusat" seukuran kotak sepatu akan digunakan untuk mendeteksi penangkapan ikan ilegal, penyelundupan, perdagangan dan pembajakan dengan memantau kapal dari luar angkasa.
Satelit Amber-1 akan melakukan geolokasi dan mendemodulasi data frekuensi radio kapal. Kemudian, memberikan informasi Kesadaran Domain Maritim kepada pengguna di Pusat Keamanan Maritim Bersama Inggris.
“Kami percaya pelacakan pengiriman dari luar angkasa sangat penting untuk menjaga laut tetap aman. Amber-1 adalah teknologi utama yang akan membantu upaya ini,” kata CEO Virgin Orbit Dan Hart dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Sabtu (30/4/2022).
Satelit Amber-1 dikembangkan oleh The Satellite Applications Catapult dan Horizon Technologies, keduanya berbasis di Inggris, Kemudian dibangun oleh AAC Clyde Space di Skotlandia.
Satelit Amber-1 adalah yang pertama dari 20 yang direncanakan untuk melacak kapal menggunakan sinyal wi-fi, sinyal telepon seluler dan satelit, suar jaring ikan, radar, dan frekuensi radio tinggi dan sangat tinggi. Satelit ini akan diluncurkan ke orbit begitu Cosmic Girl mencapai 35.000 kaki di mana roket akan terlepas.
Virgin Orbit mengatakan LauncherOne miliknya adalah cara yang relatif murah dan ramah lingkungan untuk mengirim satelit ke luar angkasa. Meskipun peluncuran uji orbital debutnya pada Mei 2020 gagal ketika saluran bahan bakar di tahap akhir roket meledak.
Sejak itu, Virgin Orbit telah memiliki tiga peluncuran yang sukses. Tanggal peluncuran yang pasti untuk peluncuran satelit Amber-1 belum dikonfirmasi.
Virgin Orbit mengatakan misi peluncuran Satelit Amber-1 akan menunjukkan bagaimana perusahaan luar angkasa dari Inggris ini dapat menguntungkan. Virgin Orbit pada 2019/20 menghasilkan pendapatan 16,5 miliar Poundsterling atau sekitar USD20,5 miliar (Rp297,7 triliun).
(wib)