Matahari Tembakan Suar, NOAA Minta Waspadai Badai Geomagnetik Hantam Bumi

Rabu, 11 Mei 2022 - 16:41 WIB
loading...
Matahari Tembakan Suar,...
Matahari menghasilkan suar surya kelas X pada 10 Mei 2022. Foto/NASA/SDO/ESA/helioviewer.org
A A A
CALIFORNIA - Matahari terpantau menembakkan suar menuju Bumi pada Selasa 10 Mei 2022 pukul 13.55. Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai badai geomagnetik yang menghantam Bumi.

Badai geomagnetik digambarkan sebagai gelombang impulsif yang kemungkinan dapat memengaruhi komunikasi radio frekuensi tinggi (HF) di sisi Bumi yang diterangi matahari. Dikutip dari laman natureworldnews, Rabu (11/5/2022), wilayah yang dimaksud mencakup sebagian besar Samudra Atlantik, beberapa bagian dari Amerika Utara dan Amerika Selatan, Afrika barat, dan Eropa.

Suar matahari atau suar surya adalah ledakan energi elektromagnetik yang terjadi secara tiba-tiba menyebabkan cahaya yang sangat terang. Suar Matahari merupakan ledakan besar di atmosfer Matahari yang dapat melepaskan energi sebesar energi sebesar 6 × 1025 joule.



Suar kali ini diklasifikasikan sebagai kategori X1 berasal dari wilayah Matahari yang disebut "NOAA/SWPC 3006" terletak di belahan bumi selatan di mana sejumlah kelompok bintik matahari kompleks berada. Suar kali ini termasuk kategori lemah, namun tetap bisa mengakibatkan dampak kerusakan di Bumi.

Matahari telah menembakkan beberapa ledakan dengan kekuatan yang hampir sama dalam sebulan terakhir, bersama dengan sekelompok suar berukuran sedang. Aktivitas puncak matahari diperkirakan terjadi pada tahun 2025, tetapi ada banyak bintik matahari di permukaannya saat ini.
Matahari Tembakan Suar, NOAA Minta Waspadai Badai Geomagnetik Hantam Bumi


Selain berpotesi mengakibatkan pemadaman frekuensi radio, SWPC mengatakan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) juga mengamati dan melaporkan ada potensi lontaran massa korona atau CME. Dikutip dari laman Space.com, meskipun jarang terjadi, lontaran massa korona dapat menimbulkan masalah seperti menyebabkan gangguan saluran listrik dan satelit.



Sebaliknya jika lontaran massa korona bersinggungan dengan garis medan magnet Bumi menciptakan fenomena Aurora. Itulah sebabnya para ilmuwan terus mengawasi cuaca luar angkasa melalui berbagai misi pemantauan Matahari.

Secara umum, aurora dapat terjadi jika CME kebetulan bersinggungan dengan garis medan magnet planet kita. Biasanya hasilnya adalah pertunjukan langit yang tidak berbahaya sebagai molekul gas yang bersinar di atmosfer.

Sebagai informasi pada Oktober 2003, badai matahari besar melanda beberapa wilayah di Bumi, termasuk Amerika Utara. Peristiwa badai geomagnetik itu dikenal sebagai Badai Halloween tahun 2003. Badai geomagnetik tahun itu menyebabkan pemadaman listrik di seluruh AS, mendorong beberapa operasi perbankan ritel ditutup selama dua hari.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3189 seconds (0.1#10.140)