2 Perusahaan Ini Dipercaya Bikin Baju Astronot Generasi Terbaru, NASA Gelontorkan Rp50,6 Triliun
loading...
A
A
A
FLORIDA - NASA telah memilih dua perusahaan untuk membuat pakaian antariksa bagi astronot dalam program bulan Artemis dan misi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di masa depan. Kedua perusahaan itu, adalah Axiom Space dan Collins Aerospace (dengan ILC Dover sebagai kontributor utama) menerima kontrak senilai USD3,5 miliar atau Rp50,6 triliun.
Kedua perusahaan itu akan memasok pakaian antariksa untuk misi NASA di masa depan hingga 2034. Seperti pakaian pribadi untuk pengiriman kargo dan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
“Tetapi mereka memiliki peluang lebih besar mendapatkan pesanan pada misi demonstrasi di luar ISS dan debut pendaratan Artemis di bulan selama misi Artemis 3, yang ditargetkan dilaksanakan pada tahun 2025 atau 2026,” kata pejabat NASA selama konferensi pers Kamis (2/6/2022) dkutip SINDOnews dari laman Space.com.
Saat pengembangan pakaian antariksa sedang dilaksanakan oleh kedua perusahaan, NASA akan melakukan sertifikasi bersama untuk memastikan semuanya siap untuk para astronot. “Kemudian, setelah pakaian astronot siap, maka akan digunakan,” ungkap Vanessa Wyche, Direktur Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston.
Diketahui Axiom Space telah menjalankan satu misi awak pribadi ke ISS atau misi Ax-1, yang diluncurkan dan mendarat pada bulan April 2022. Axiom Space juga sedang mengerjakan misi lainnya, yaitu pemasangan modul di ISS pada tahun 2024 sebagai inti dari stasiun luar angkasa baru yang independen.
Untuk desain baju antariksa, Axiom Space menyebutkan akan dibuat agak modular, seringan dan fleksibel mungkin. Kemudian, akan mengintegrasikan masukan dari astronot dan komunitas penerbangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
“Seharusnya (pakaian ini) tidak terasa seperti berada di pesawat ruang angkasa. Kami ingin dapat menciptakan lingkungan imersif yang, bagi anggota kru, memberi mereka mobilitas paling banyak,” kata Dan Burbank, rekan teknis senior di Collins Aerospace dan pensiunan astronot NASA kepada wartawan.
Sementara itu pejabat NASA mengatakan bahwa pakaian antariksa generasi terbaru ini akan lebih fleksibel untuk berbagai ukuran tubuh astronot yang beragam. Diketahui, NASA baru melakukan satu perjalanan antariksa (space walk) wanita hingga saat ini akibat keterbatasan pakaian astronot yang cocok.
Kedua perusahaan itu akan memasok pakaian antariksa untuk misi NASA di masa depan hingga 2034. Seperti pakaian pribadi untuk pengiriman kargo dan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
“Tetapi mereka memiliki peluang lebih besar mendapatkan pesanan pada misi demonstrasi di luar ISS dan debut pendaratan Artemis di bulan selama misi Artemis 3, yang ditargetkan dilaksanakan pada tahun 2025 atau 2026,” kata pejabat NASA selama konferensi pers Kamis (2/6/2022) dkutip SINDOnews dari laman Space.com.
Saat pengembangan pakaian antariksa sedang dilaksanakan oleh kedua perusahaan, NASA akan melakukan sertifikasi bersama untuk memastikan semuanya siap untuk para astronot. “Kemudian, setelah pakaian astronot siap, maka akan digunakan,” ungkap Vanessa Wyche, Direktur Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston.
Diketahui Axiom Space telah menjalankan satu misi awak pribadi ke ISS atau misi Ax-1, yang diluncurkan dan mendarat pada bulan April 2022. Axiom Space juga sedang mengerjakan misi lainnya, yaitu pemasangan modul di ISS pada tahun 2024 sebagai inti dari stasiun luar angkasa baru yang independen.
Untuk desain baju antariksa, Axiom Space menyebutkan akan dibuat agak modular, seringan dan fleksibel mungkin. Kemudian, akan mengintegrasikan masukan dari astronot dan komunitas penerbangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
“Seharusnya (pakaian ini) tidak terasa seperti berada di pesawat ruang angkasa. Kami ingin dapat menciptakan lingkungan imersif yang, bagi anggota kru, memberi mereka mobilitas paling banyak,” kata Dan Burbank, rekan teknis senior di Collins Aerospace dan pensiunan astronot NASA kepada wartawan.
Sementara itu pejabat NASA mengatakan bahwa pakaian antariksa generasi terbaru ini akan lebih fleksibel untuk berbagai ukuran tubuh astronot yang beragam. Diketahui, NASA baru melakukan satu perjalanan antariksa (space walk) wanita hingga saat ini akibat keterbatasan pakaian astronot yang cocok.