Binaraga Rawan Gangguan Mental karena Ancaman Anoreksia Terbalik

Minggu, 05 Juni 2022 - 09:00 WIB
loading...
Binaraga Rawan Gangguan...
Dismorfia otot membuat binaragawan selalu merasa bentuk tubuhnya jauh dari ideal meski yang sebaliknya terjadi. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Binaraga rawan gangguan mental karena ancaman anoreksia terbalik atau dismorfia otot. Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan University of Queensland dan Harvard University baru-baru ini.

Muslce dysmorphia atau dismorfia oto disebut merupakan suatu kondisi mental dimana seseorang merasa kurus atau tidak memiliki masa tubuh yang ideal. Padahal nyatanya mererka telah punya bentuk tubuh yang berotot.

Penderita penyakit ini memiliki pikiran obsesif, perilaku kompulsif dan distorsi citra tubuh. Mereka kerap melihat diri mereka lebih kecil dari kenyataannya. Itu mengapa dismorfia otot kerap disebut anoreksia terbaik.

Menurut Dr Mair Underwoord dari University of Queensland dan Roberto Olivardia dari Harvard University, para penggiat angkat berat yang berorientasi pada tampilan estetis paling rawan terkena dismorfia otot.

"Binaraga adalah lingkungan yang berisiko bagi kesehatan mental, dan dengan begitu banyak anak muda membangun tubuh mereka agar terlihat bagus, bahaya mengembangkan dismorfia otot tidak dapat diabaikan," kata Dr Mair Underwood dikutip ABC.



Binaraga Rawan Gangguan Mental karena Ancaman Anoreksia Terbalik


Dalam penelitian yang mereka lakukan Dr Mair Underwood menemukan semua binaragawan pria yang ikut serta dalam riset itu ternyata mengaku selalu kurang puas dengan tubuh mereka. Bahkan di antara mereka mengaku sempat putus asa dan ingin bunuh diri karena tidak mampu mencapai bentuk tubuh yang diinginkan. Padahal kondisi otot yang mereka dapatkan sudah lebih baik.

Kondisi yang sama juga ditemukan pada binaragawan perempuan. Hanya saja perilaku yang lebih mengkhawatirkan ditunjukkan oleh kelompok binaragawan pria.

Dalam penelitian itu juga diketahui beberapa binaragawan mencoba untuk mengelola masalah gangguan dengan menimbang dan mengukur diri mereka sendiri. Mereka juga kerap mengambil foto dan meminta pendapat dari orang lain.

Sebaliknya hal itu menurut Dr Mair Underwood adalah gejala-gejala terselubung dismorfia otot. "Jadi sangat penting orang-orang mendapatkan panduan untuk mengembangkan strategi yang akan membantu mereka, alih-alih memperburuk gangguan," katanya.



Lebih lanjut dia berharap penelitian itu akan mendorong adanya kolaborasi tenaga kesehatan dengan komunitas binaraga. Hal itu dilakukan sebagai strategi manajemen psikologi buat binaraga yang mengalami gangguan tersebut.

Dia mengatakan sebenarnya ada banyak orang yang menderita dan kebanyakan tidak pergi ke dokter dengan masalah ini.

"Tapi bagaimana Anda bisa melakukannya adalah sesuatu yang saya tidak tahu, dan komunitas binaraga tidak tahu karena strategi mereka sering tidak berhasil dan tampaknya lebih tenggelam ke dalam gangguan.

"Kolaborasi itu akan berguna untuk membantu mereka yang telah mengalami gangguan dan juga bagi para binaraga yang merasakan tanda-tanda awal gangguan," jelasnya.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2148 seconds (0.1#10.140)