3 Penemu Asal Indonesia yang Namanya Mendunia, Karyanya Tak Kalah Hebat
loading...
A
A
A
Dikutip dari pemberitaan Sindonews sebelumnya, selain beberapa temuannya tadi, Prof Josh juga berhasil menemukan Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar, sebuah sensor yang bisa dipasang pada pesawat berawak, tanpa awak, hingga microsatellite.
Sensor buatannya ini diketahui bisa menembus kabut, awan, serta tidak terpengaruh Faraday Rotation di lapisan ionosfer dan perubahan posisi platform satelit. Penemuannya ini bahkan sudah diakui oleh Jepang yang dikenal sebagai negara dengan perkembangan teknologinya yang mumpuni.
3. Warsito Purwo Taruno
Dalam sejarahnya, Warsito Taruno juga memiliki penemuan yang mendunia. Namanya adalah Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT).
Dikutip dari situs Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pria kelahiran 15 Mei 1967 ini menyelesaikan studi S1 dan S2 di Jurusan Teknik Kimia Shizuoka University serta S3 jurusan Teknik Elektro di Perguruan Tinggi yang sama.
Penemuannya ini diketahui bisa melacak partikel bergerak secara simultan berkecepatan tinggi dalam mesin reaktor. Tak sampai disitu, di dunia medis, ECVT ini bisa menjadi alternatif sistem pemindaian bebas radiasi, deteksi kelainan fisiologis dalam payudara dan otak yang disebabkan tumor, epilepsy, serta disfungsi otak lainnya.
Atas penemuannya ini, Warsito Purwo Taruno mendapat penghargaan BJ Habibie Technology Award (BJHTA) pada tahun 2015.
Sensor buatannya ini diketahui bisa menembus kabut, awan, serta tidak terpengaruh Faraday Rotation di lapisan ionosfer dan perubahan posisi platform satelit. Penemuannya ini bahkan sudah diakui oleh Jepang yang dikenal sebagai negara dengan perkembangan teknologinya yang mumpuni.
3. Warsito Purwo Taruno
Dalam sejarahnya, Warsito Taruno juga memiliki penemuan yang mendunia. Namanya adalah Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT).
Dikutip dari situs Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pria kelahiran 15 Mei 1967 ini menyelesaikan studi S1 dan S2 di Jurusan Teknik Kimia Shizuoka University serta S3 jurusan Teknik Elektro di Perguruan Tinggi yang sama.
Penemuannya ini diketahui bisa melacak partikel bergerak secara simultan berkecepatan tinggi dalam mesin reaktor. Tak sampai disitu, di dunia medis, ECVT ini bisa menjadi alternatif sistem pemindaian bebas radiasi, deteksi kelainan fisiologis dalam payudara dan otak yang disebabkan tumor, epilepsy, serta disfungsi otak lainnya.
Atas penemuannya ini, Warsito Purwo Taruno mendapat penghargaan BJ Habibie Technology Award (BJHTA) pada tahun 2015.
(bim)