Fakta Baru, Hewan Berdarah Dingin Punya Rahasia Umur Panjang

Senin, 27 Juni 2022 - 12:09 WIB
loading...
A A A
"Dengan demikian, mereka cenderung hidup lebih lama, dan itu dapat mengubah lanskap seleksi lintas generasi untuk evolusi penuaan yang lebih lama," sambungnya lagi.

Beth Reinke melanjutkan penelitian itu tidak menyebutkan bahwa beberapa binatang tidak menua sama sekali. Pasalnya kemungkinan hewan itu mati juga tidak berubah apalagi terus usianya bertambah dan telah melewati masa reproduksi.

Lebih lanjut mereka juga mengecualikan kondisi tertentu, yakni penuaan yang diabaikan. Hal itu terjadi saat hewan mengalami penuaan di luar kebiasaan. Dimana hanya ada satu objek yang mengalami penuaan panjang dimana yang lainnya tidak mampu mencapai kondisi yang sama.



Kondisi penuaan yang diabaikan itu terjadi pada satu spesies di masing-masing grup ektoterm seperti katak, salamander, kadal, buaya dan kura-kura.

Hanya saja bisa dipastikan bahwa ektoterma dapat hidup lebih lama atau lebih pendek dibanding endoterm. Bahkan variasi dalam tingkat penuaan dan umur panjang ektoterm jauh lebih besar daripada pada burung dan mamalia.

"Bisa jadi morfologi mereka yang berubah dengan cangkang keras memberikan perlindungan dan telah berkontribusi pada evolusi sejarah hidup mereka, termasuk penuaan yang dapat diabaikan," kata ahli biologi evolusi Anne Bronikowski, dari Michigan State University.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science itu diharapkan berguna untuk melihat pola penuaan pada manusia. Selain itu juga diharapkan bisa membantu upaya konservasi hewan berdarah dingin.

"Dataset jangka panjang yang mendukung rentang hidup hewan ini juga penting untuk upaya konservasi reptil," kata ahli ekologi Mike Gardner, dari Flinders University di Australia.
(wsb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2816 seconds (0.1#10.140)