Ditemukan di Kalimantan, Kantong Semar ini Berburu Makanan di Bawah Tanah

Kamis, 30 Juni 2022 - 18:00 WIB
loading...
Ditemukan di Kalimantan,...
Kantong semar merupakan endemi di Pulau Kalimantan. Namun yang ditemukan baru ini sangat aneh karena berburu di dalam tanah. Foto/IST
A A A
KALIMANTAN - Sekelompok ilmuwan menemukan spesies tanaman kantong semar yang berbeda dengan lainnya di Kalimantan Utara, Indonesia. Tanaman yang punya nama lain Nepenthes pudica ini justru berburu makanan di bawah tanah.

Biasanya kantong semar memangsa buruannya di atas tanah. Corong yang dimiliki kantong semar justru jadi perangkap untuk menangkap serangga.

Hal itu justru tidak ditemukan oleh peneliti dari Universityas Palacky, Republik Ceko, Martin Dancak dan rekan-rekannya. Temuan yang dipublikasi dalam jurnal PhytoKeys itu menyebutkan bahwa kantong semar yang mereka temui justru menjebak serangga di bawah tanah.



Ditemukan di Kalimantan, Kantong Semar ini Berburu Makanan di Bawah Tanah


“Faktanya, spesies ini memiliki kantong sepanjang 11 centimeter di bawah tanah. Kantong itu menjebak hewan yang hidup di bawah tanah seperti semut , tungau, dan kumbang,” jelas Martin Dancak.

Dari segi tampilan kantung semar yang berburu di bawah tanah itu memang berbeda. Tanaman ini membentuk tunas bawah tanah khusus dengan daun yang sepenuhnya putih dan bebas klorofil.

Selain kekurangan pigmentasi hijau normalnya, daun yang menopang kantong dikecilkan menjadi sebagian kecil dari ukuran normalnya. Kantong, yang sangat khas, seringkali juga berwarna kemerahan.



“Menariknya, kami menemukan banyak organisme yang hidup di dalam kantong, termasuk larva nyamuk, nematoda, dan spesies cacing yang juga digambarkan sebagai spesies baru,” jelas Václav ermák dari Universitas Mendel di Brno, Republik Ceko, yang juga bagian dari tim peneliti.

Michal Golos dari Universitas Bristol mengatakan perbedaan diduga terjadi karena kantung semar itu hidup di wilayah yang berbeda dengan kantung semar lainnya. Kantung semar yang berburu di bawah tanah itu ditemukan tumbuh di puncak punggung bukit yang relatif kering pada ketinggian 1.100 meter hingga 1.300 meter di atas permukaan laut. Posisi itulah yang membuat kantung semar itu erevolusi untuk memindahkan perangkapnya ke bawah tanah.

“Kami berhipotesis bahwa rongga bawah tanah memiliki kondisi lingkungan yang lebih stabil, termasuk kelembaban, dan mungkin juga ada lebih banyak mangsa potensial selama periode kering,” ujar Michal Golos.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1349 seconds (0.1#10.140)