Waduk Terbesar di AS Terancam Menjadi Daratan Kering Kerontang

Senin, 04 Juli 2022 - 09:10 WIB
loading...
Waduk Terbesar di AS Terancam Menjadi Daratan Kering Kerontang
Debit air di waduk terbesar AS terus berkurang sejak 15 tahun lalu. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Waduk terbesar di Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengering menyusul kekeringan yang melanda bagian barat negara itu. Faktanya, saat ini hanya sebagian danau yang masih terisi air dan sisanya 'kering-kosong'.

Seorang warga, Adam Dailey, mengatakan, sejak mulai beraktivitas di danau itu 15 tahun lalu, ketinggian air sudah surut ratusan meter akibat kekeringan lebih dari dua dekade.


Dia mengatakan sejumlah dermaga di danau harus ditutup karena permukaan air surut dan sampai saat ini, hanya satu dermaga yang bisa digunakan untuk 'mengangkat perahu'.

“Danau ini memberikan berbagai sumber penghidupan bagi warga di sini, namun dengan keadaan tersebut, mungkin semua itu akan segera berakhir,''

"Sedih dengan situasi saat ini, tapi kami tetap melakukan berbagai kegiatan dan berusaha sebaik mungkin untuk menikmatinya," kata Dailey seperti dilansir dari AFP Senin (4/7/2022).

Lake Mead adalah reservoir terbesar di AS. Reservoir buatan manusia terbesar dibangun pada 1930-an dengan pembangunan Bendungan Hoover.

Waduk yang memiliki luas permukaan 640 kilometer persegi itu memasok air ke puluhan juta orang dan sebagian besar lahan pertanian di barat daya.

Namun, tingkat air menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan dan sekarang hanya mencapai seperempat penuh.

National Park Service (NPS), yang menangani akses ke danau, dilaporkan telah menghabiskan lebih dari USD 40 juta sejak 2010 untuk menjaga danau tetap terbuka bagi peselancar.

Menurut NPS, biayanya sekitar USD 2 hingga 3 juta untuk mengatur ulang landasan peluncuran kapal setiap kali ketinggian air turun lagi empat kaki atau 120 sentimeter.

“Penurunan ketinggian air akibat perubahan iklim dan kekeringan selama 20 tahun terus mengubah saluran air di waduk.

"Karena Danau Mead terus menurun, upaya untuk memperpanjang jalan peluncuran menjadi lebih sulit dan mahal karena topografi dan proyeksi penurunan permukaan air," situs web NPS menjelaskan.

Serangkaian tanda NPS yang menunjukkan garis pantai telah terdeteksi di berbagai bagian waduk sejak tahun 2001.

Tanda menunjukkan level pada tahun 2021 adalah 300 langkah dari air. Beberapa material seperti botol, kaleng, alat pemadam kebakaran dan sampah lainnya ditemukan saat air mulai surut.

Padahal, bebatuan di tepi waduk menunjukkan gambaran yang jelas seberapa jauh penurunan muka air tersebut.

Jejak endapan mineral putih ditemukan di lereng bukit, menunjukkan bahwa ketinggian air berada pada tingkat yang tinggi setelah banjir melanda pada tahun 1983.

“Dulu kami mengadakan acara balap ski di sini dan sekarang kami tidak bisa melakukannya karena airnya turun drastis,” kata warga Jaxkxon Zacher.

Sementara itu, beberapa ahli iklim mengatakan kekeringan di AS bagian barat, ditambah dengan pemanasan global akibat ulah manusia, mengubah kawasan itu.

“Suhu yang lebih tinggi berarti lebih sedikit kelembaban yang terjadi selama salju di Pegunungan Rocky.

"Situasi tersebut menyebabkan salju mencair lebih cepat," jelasnya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)