4 Hewan yang Kebal Racun Ular, Nomor 3 Tak Disangka

JAKARTA - Sejumlah hewan diketahui kebal terhadap racun ular yang dikenal sangat mematikan. Setiap tahun, sekitar 100.000 orang terbunuh oleh bisa ular di seluruh dunia.

Beberapa hewan tertentu telah berevolusi menjadi hampir kebal terhadap racun ular. Dengan ketahanan yang mengesankan, mereka dapat mengabaikan efek gigitan ular seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Berikut daftar hewan yang kebal racun ular dirangkum dari SINDOnews dari laman Snakesforpets, Selasa (5/7/2022).

1. Musang Madu/Honey Badgers


Musang Madu atau Honey Badgers adalah mamalia yang biasa ditemukan di Afrika, Asia Barat Daya, dan anak benua India. Spesies ini memiliki tubuh hitam panjang, kepala kecil datar dengan moncong pendek, serta mata dan telinga kecil. Kakinya pendek dengan cakar tajam yang digunakan untuk bertarung dengan kejam.

Honey Badgers memiliki ketahanan ganda terhadap gigitan ular. Darah mereka dapat mengembangkan antivenom, yang dengan mudah menghentikan bisa dari gigitan ular. Honey Badgers memiliki ketebalan kulit sehingga sangat sulit untuk menembus bagian mana pun dari kulit musang madu.



2. Landak


Landak sering dianggap sebagai salah satu hewan paling lucu di dunia hewan. Berukuran antara 5 hingga 14 inci, beratnya sekitar 2 pon, bahkan ketika sudah dewasa. Terlepas dari fitur-fiturnya yang lucu, mamalia kecil ini dapat mengemas pukulan yang mematikan dengan durinya.

Ini mungkin tampak sederhana, tetapi mekanisme pertahanan yang menarik ini seringkali cukup untuk melindungi landak dari pemangsa yang lebih besar. Dengan ukuran tubuh yang kecil, landak hanya dapat menangani sedikit racun ular.

Kekebalan ini berasal dari protein erinacine. Ini dapat ditemukan dalam sistem otot landak. Satu gigitan ular – terutama dari spesies yang lebih fatal, seperti ular beludak – terkadang cukup untuk membunuh seekor landak.



3. Babi Domestik


Babi domestik adalah hewan ternak yang terkenal, dan memiliki ketahanan alami terhadap a-neurotoksin dalam bisa ular. Secara khusus, babi memiliki mutasi pada reseptor yang merespon a-neurotoksin.

Mutasi mencegah neurotoksin dari mengikat, yang secara efektif membuat racun tidak berguna. Hal ini memungkinkan mereka untuk tahan terhadap racun dari banyak spesies yang berbeda, termasuk ular derik.

Selain itu, lapisan lemak yang tebal pada tubuh babi juga membantu menangkal bisa ular. Gigitan ular sering kali tidak mampu menembus lemak pada tubu babi. Ini mampu menghentikan racun sehingga tidak mencapai aliran darah, dan menghindari kerusakan paling besar.



4. Luwak


Terlepas dari tampilannya, luwak mungkin adalah salah satu hewan paling keras ketika diadu dengan ular berbisa. Luwak pun dikenal sebagai pemburu ular yang paling mematikan produktif.

Dalam banyak kasus, baik secara modern maupun historis, luwak digunakan untuk pengendalian populasi ular. Jika suatu daerah memiliki banyak ular, luwak dapat dengan mudah meredam perkembangan populasi ular.

Luwak memiliki mutasi di sel mereka yang memungkinkan untuk melawan racun ular. Racun ular hanya 'memantul' reseptor mereka karena glikoprotein yang melapisi sel, membuat racun tidak efektif.

Luwak juga memiliki keunggulan lain, yaitu cepat dan gesit. Jika dipaksa untuk bertarung dengan ular, luwak dapat dengan mudah mengikuti liukan dan patukan ular.