5 Ilmuwan yang Mengaku sebagai Atheis, dari Stephen Hawking hingga Richard Feynman

Selasa, 05 Juli 2022 - 16:28 WIB
loading...
A A A
Dia menggambarkan otak sebagai komputer. Jadi ketika seseorang mati, maka komputer akan berhenti bekerja. Tidak ada surga atau alam akhirat bagi komputer yang rusak.

Dia pernah menyebut dirinya sebagai ateis dalam sebuah wawancara dengan El Mundo. Menurutnya, Sains menawarkan penjelasan yang lebih meyakinkan dari tuhan. Meski dia menolak gagasan konvensional tentang tuhan, Hawking percaya bahwa alam semesta dan kehidupan memiliki maknanya.

3. Alan Turing

Ilmuwan Atheis yang berikutnya adalah Alan Turing. Dia merupakan seorang ahli matematika dan ilmuwan komputer asal Inggris. Salah satu pekerjaan besarnya adalah memecahkan kode Jerman selama Perang Dunia II. Kriptanalisis mesin Enigma yang digunakan Axis menjadi salah satu faktor penentu kemenangan Sekutu.

Dikutip dari situs Salon, Turing adalah seorang ateis. Dia melepaskan agamanya ketika beranjak remaja. Saat itu, temannya meninggal karena TBC. Dia menemukan sebuah pemahaman yang lebih masuk akal daripada agama.

4. Richard Feynman

Richard Feynman adalah fisikawan Amerika. Dia pernah mendapat nobel penghargaan atas kontribusinya pada elektrodinamika kuantum serta komputasi dan nanoteknologi.

Dikutip dari WOP, Feynman semasa muda menggambarkan dirinya sebagai seorang ateis. Menurutnya, alam semesta dengan segala isinya ini hanya bisa menjadi panggung tuhan untuk menyaksikan manusia berjuang dalam kebaikan dan kejahatan. Dia menganggap panggung tersebut terlalu besar untuk sebuah drama.

Baca juga : Sempat Ateis, Perjalanan Hidup Bawa Dena Rachman Kembali Percaya Tuhan

5. Andrei Sakharov
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1646 seconds (0.1#10.140)