Kota Pelabuhan Israel Dikepung Ribuan Ubur-Ubur, Apakah Ini Tanda Kerusakan Besar?

Kamis, 04 Agustus 2022 - 10:06 WIB
loading...
Kota Pelabuhan Israel Dikepung Ribuan Ubur-Ubur, Apakah Ini Tanda Kerusakan Besar?
Ribuan ubur-ubur memenuhi perairan Laut Mediterania, dekat dengan kota pelabuhan Haifa di Israel utara. Kawanan ubur-ubur itu meluas sampai bawah permukaan hingga kedalaman beberapa ratus meter. Foto/Live Science/Israel Nature and Parks Authority
A A A
HAIFA - Ribuan ubur-ubur memenuhi perairan Laut Mediterania, dekat dengan kota pelabuhan Haifa di Israel utara. Kawanan ubur-ubur itu meluas sampai bawah permukaan hingga kedalaman beberapa ratus meter.

Pejabat Otoritas Alam dan Taman Israel (NPA) merekam ubur-ubur pengembara (Rhopilema nomadica) yang berkerumun di Teluk Haifa pada 20 Juli 2022 menggunakan drone udara. NPA menyarankan orang-orang untuk tidak berenang di perairan tersebut, karena risiko sengatan ubur-ubur yang menyakitkan.

Konsentrasi ubur-ubur dalam jumlah yang luar biasa tinggi ini, kemungkinan akibat dari aktivitas manusia yang mungkin termasuk polusi dan perubahan iklim. Ledakan jumlah ubur-ubur musim panas ini bisa menjadi bencana bagi ekosistem laut di dekat pesisir Haifa, bahkan mempengaruhi industri dan pariwisata.

“Kami melihat kerusakan besar di banyak bidang, seperti persaingan ekologis dengan ikan untuk mendapatkan makanan, kerusakan ekonomi, penyumbatan pompa pabrik desalinasi, pendinginan pembangkit listrik, kerusakan nelayan, dan masyarakat yang menjauh dari pantai karena pembakaran dari sengatan ubur-ubur,” kata Ruthy Yahel, seorang ahli ekologi kelautan NPA dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (4/8/2022).



Ledakan jumlah ubur-ubur adalah pemandangan umum di lepas pantai Israel selama musim panas. Menurut catatan The Jerusalem Post kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2015 dan 2017.

University of Haifa melalui situs webnya melacak kawanan ubur-ubur menggunakan laporan dari perenang, penyelam, pelaut, nelayan, peselancar, pendayung, dan kayaker perairan terbuka. Peta interaktif ini untuk membantu kapal penangkap ikan dan pengunjung pantai menghindari area laut dan pantai yang diselubungi kawanan ubur-ubur.

Ubur-ubur pengembara, saat ini merupakan spesies ubur-ubur yang paling umum di perairan dekat Haifa. Ubur-ubur ini adalah spesies invasif yang berasal dari perairan tropis Samudra Hindia dan Pasifik.



Para ilmuwan menduga bahwa ubur-ubur menginvasi Mediterania dari Samudra Hindia melalui Terusan Suez, jalur air buatan di Mesir yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah melalui Tanah Genting Suez.

NPA menyebutkan, salah satu kemungkinan penyebab meledaknya populasi ubur-ubur, adalah polusi. Ubur-ubur mungkin telah berbondong-bondong ke wilayah ini dalam jumlah besar untuk menghindari limbah dan menyebarkan limbah padat yang dipompa ke laut.

“Penangkapan ikan yang berlebihan dan pengurangan populasi hewan laut yang bersaing dengan ubur-ubur, seperti mola-mola, atau yang memangsa mereka, seperti penyu, bisa menjadi penyebab ubur-ubur sangat banyak tahun ini,” kata perwakilan NPA.


Kota Pelabuhan Israel Dikepung Ribuan Ubur-Ubur, Apakah Ini Tanda Kerusakan Besar?


Dror Angel, ahli ekologi laut di Departemen Peradaban Maritim Universitas Haifa, mengatakan perubahan iklim juga dapat berperan dalam mendorong ledakan populasi ubur-ubur Haifa. Misalnya, musim dingin dan musim hujan yang datang lebih cepat ikut berpengaruh terhadap populasi ubur-ubur.

“Kami tahu pasti jika ada hujan lebat, maka banyak nutrisi yang terbawa ke laut. Jadi ada lebih banyak ganggang, plankton, dan lebih banyak makanan untuk dimakan ubur-ubur,” katanya kepada The Jerusalem Post.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4181 seconds (0.1#10.140)