Mengapa Ular Titanoboa Punah? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ular titanoboa , meski pernah hidup beberapa juta tahun lalu, spesies ular terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah itu kini telah punah .
Melansir dari laman World Atlas, ular raksasa ini berukuran sekitar 48 kaki atau 14 meter dengan berat lebih dari 1000 kg. Fosil dari ular ini berasal dari 58 hingga 61 juta tahun yang lalu.
Baca juga : Kerabat Titanoboa, Ahli Akui Ukuran Ular Raksasa Kalimantan Sulit Dipastikan
Fosil ular titanoboa sempat ditemukan di Kolombia pada tahun 2009. Sesuai dengan karakteristiknya, habitat ular ini suka hidup di wilayah panas dan lembab.
Diperkirakan habitat ular ini berada di daerah rawa Amerika Selatan seperti Peru dan Kolombia. Sebab selama periode paleosen, daerah ini memiliki iklim seperti daerah tropis.
Lantas mengapa ular terbesar di dunia ini bisa punah? padahal waktu itu belum merajalela perburuan liar dan perusakan habitat.
Dilansir dari laman Prehistoric Wildlife, punahnya ular titanoboa sebenarnya belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat teori bahwa punahnya ular ini dikarenakan perubahan suhu global.
Korelasi ini berkaitan dengan ukuran ular dimana spesies yang berada di daerah iklim hangat akan memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang yang berada di wilayah bersuhu dingin.
Karena suhu inilah banyak ular dan reptil yang tinggal di wilayah khatulistiwa karena akan lebih mudah bagi mereka untuk memanfaatkan suhu sekitarnya yang optimal bagi tubuh kembang reptil.
Sehingga besar ukuran dari ular titanoboa pada saat itu diperkirakan suhu global rata-rata yang lebih tinggi selama Paleosen ketimbang suhu saat ini.
Melansir dari laman World Atlas, ular raksasa ini berukuran sekitar 48 kaki atau 14 meter dengan berat lebih dari 1000 kg. Fosil dari ular ini berasal dari 58 hingga 61 juta tahun yang lalu.
Baca juga : Kerabat Titanoboa, Ahli Akui Ukuran Ular Raksasa Kalimantan Sulit Dipastikan
Fosil ular titanoboa sempat ditemukan di Kolombia pada tahun 2009. Sesuai dengan karakteristiknya, habitat ular ini suka hidup di wilayah panas dan lembab.
Diperkirakan habitat ular ini berada di daerah rawa Amerika Selatan seperti Peru dan Kolombia. Sebab selama periode paleosen, daerah ini memiliki iklim seperti daerah tropis.
Lantas mengapa ular terbesar di dunia ini bisa punah? padahal waktu itu belum merajalela perburuan liar dan perusakan habitat.
Dilansir dari laman Prehistoric Wildlife, punahnya ular titanoboa sebenarnya belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat teori bahwa punahnya ular ini dikarenakan perubahan suhu global.
Korelasi ini berkaitan dengan ukuran ular dimana spesies yang berada di daerah iklim hangat akan memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang yang berada di wilayah bersuhu dingin.
Karena suhu inilah banyak ular dan reptil yang tinggal di wilayah khatulistiwa karena akan lebih mudah bagi mereka untuk memanfaatkan suhu sekitarnya yang optimal bagi tubuh kembang reptil.
Sehingga besar ukuran dari ular titanoboa pada saat itu diperkirakan suhu global rata-rata yang lebih tinggi selama Paleosen ketimbang suhu saat ini.