Waspada Jika Buang Air Besar Lebih dari Sekali Sehari, Ilmuwan Bilang Ini Alarm Penting

Kamis, 15 September 2022 - 19:54 WIB
loading...
Waspada Jika Buang Air Besar Lebih dari Sekali Sehari, Ilmuwan Bilang Ini Alarm Penting
Waspada, penelitian ilmuwan China menyebutkan orang yang buang air besar lebih dari sekali sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik. Foto/MedicalNewsToday
A A A
BEIJING - Waspada, penelitian ilmuwan China menyebutkan orang yang buang air besar lebih dari sekali sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik. Ini seringkali dikenal sebagai awal dari serangan jantung.

Para ilmuwan mengatakan jumlah buang air besar setiap hari dapat menunjukkan seberapa besar kemungkinan mengalami serangan jantung di masa depan. Hubungan tersebut dibuat oleh para peneliti yang memeriksa hubungan frekuensi buang air besar dengan penyakit vaskular dan non-vaskular utama di luar sistem pencernaan.

Dikutip dari laman Express, para ilmuwan menganalisis data dari China Kadoorie Biobank, di mana peserta dari 10 wilayah geografis yang beragam di seluruh China terdaftar antara tahun 2004 dan 2008. Sebanyak 487.198 orang yang tidak menderita kanker, penyakit jantung atau stroke dan berusia antara 30 dan 79 tahun ikut serta dalam studi ini dan ditindaklanjuti selama rata-rata 10 tahun.



Temuan menunjukkan bahwa mereka yang buang air besar "lebih dari sekali sehari" memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik bila dibandingkan dengan orang yang buang air besar sekali sehari. Penyakit jantung iskemik, juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner (PJK), terjadi ketika suplai darah jantung tersumbat atau terganggu oleh penumpukan lemak di arteri koroner dan seringkali merupakan awal dari serangan jantung.

Tren ini selanjutnya dikaitkan dengan sejumlah komplikasi kronis lainnya. Ini termasuk gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik, diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit ginjal kronis (CKD).

Di ujung lain spektrum, frekuensi buang air besar terendah, kurang dari tiga kali seminggu, juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung coroner yang lebih besar, kejadian koroner utama, stroke iskemik, dan penyakit ginjal kronis. Ini dikaitkan dengan sembelit, misalnya, adalah salah satu risiko penyakit kardiovaskular, dan pasien dengan penyakit kardiovaskular cenderung mengalami sembelit.



Para peneliti menyimpulkan: “BMF (bowel movement frequency/frekuensi buang air besar) dikaitkan dengan risiko masa depan beberapa penyakit vaskular dan non-vaskular. Integrasi penilaian BMF dan konseling kesehatan ke dalam perawatan primer harus dipertimbangkan."
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2209 seconds (0.1#10.140)