2 Negara Ini Dituding Punya Senjata Nuklir, Padahal Tidak Terbukti

Jum'at, 30 September 2022 - 08:00 WIB
loading...
2 Negara Ini Dituding...
Senjata nuklir ditakuti karena daya hancurnya yang masif. Foto: ist
A A A
SURIAH - Senjata nuklir merupakan senjata paling berbahaya di dunia. Daya ledak senjata nuklir dapat mengakibatkan kehancuran seluruh kota, berpotensi membunuh jutaan orang, dan membahayakan lingkungan alam serta kehidupan generasi mendatang melalui efek bencana jangka panjangnya.

Senjata nuklir juga pernah beberapa kali digunakan pada masa Perang Dunia 2 oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota di Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki.

Pada masa itu, daya ledak bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 kiloton dan 15 kiloton TNT.

Meski senjata nuklir sudah lama tidak digunakan, tetapi tahukah Anda bahwa kini semakin banyak negara yang memiliki senjata nuklir. Mulai dari China, Prancis, India, Israel, Korea Utara, Pakistan, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sayangnya, senjata nuklir ini juga dijadikan kambing hitam peperangan ataupun sangsi ekonomi. Sebab, ada 2 negara yang pernah dituding memiliki senjata nuklir, padahal tidak terbukti. Simak berikut ini:

1. Iran
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menuduh Iran punya senjata nuklir. Tuduhan ini tidak hanya dilontarkan Perdana Menteri Israel saja. Tapi juga oleh negara Barat dan Amerika Serikat.

Tuduhan ini muncul karena Iran selalu bekerja sama dengan IAEA dan mengizinkannya mengunjungi situs nuklir negara itu.

Tanpa ada detail yang pasti, Benjamin menuduh Iran menggunakan fasilitas di dekat kota Abadeh untuk melakukan eksperimen mengembangkan senjata nuklir.

Mendengar kabar tersebut membuat Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif memberi klarifikasi melalui Twitter miliknya yang menyebutkan bahwa “Benjamin telah membodohi masyarakat”.

2. Suriah
Pada 2007 Suriah dituduh memiliki fasilitas nuklir. Bangunan yang dituduh sebagai fasilitas nuklir Suriah dihancurkan dalam serangan udara Israel akhir September 2007.

Padahal sebetulnya bangunan tersebut hanya sekadar gedung militer yang sedang dalam proses pembangunan. Beberapa kali juga Suriah mengungkap bahwa negara ini tidak memiliki senjata nuklir dan belum cukup bekerja sama dengan IAEA untuk mengklarifikasi sifat fasilitas yang hancur maupun upaya pengadaan yang mungkin terkait dengan program nuklir.

Pada 2018, mantan anggota parlemen Suriah dan anggota oposisi Suriah menuduh Iran dan Korea Utara membantu rezim Suriah membangun reaktor nuklir.



Anggota oposisi Suriah dan mantan anggota parlemen Mohammad Barmo mengklaim bahwa Suriah sedang mengerjakan proyek reaktor di dataran Al-Ghab di barat laut Suriah.

MG/Nabillah Amanda Rahmawaty
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1761 seconds (0.1#10.140)