Ilmuwan Temukan Cat Ultra-Tipis, Ini Alasan Warna Putih Banyak Digunakan Pesawat dan Mobil
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Cat warna putih paling banyak digunakan pada pesawat dan mobil karena lebih tipis, lebih ringan, serta mampu memantulkan sinar matahari. Terkini, para insinyur Universitas Purdue menemukan cat putih ultra-tipis yang semakin ringan dan lebih kuat memantulkan sinar matahari.
Tim insinyur Universita Purdue telah membuat beberapa penyesuaian pada resep dan menghasilkan versi cat putih yang lebih tipis dan lebih ringan. Cat putih ultra-tipis ini, menurut mereka ideal untuk digunakan pada mobil, kereta api, dan pesawat.
“Bobot yang ringan ini membuka pintu untuk semua jenis aplikasi. Kini cat ini berpotensi untuk mendinginkan eksterior pesawat, mobil atau kereta api,” kata George Chiu, profesor teknik mesin Universitas Purdue dikutip SINDOnews dari laman newatlas, Selasa (2/10/2022).
Keunikan cat putih ultra-tipis ini mampu memantulkan sekitar 98% sinar matahari dengan menambahkan barium sulfat, senyawa kimia yang digunakan dalam kertas fotografi dan kosmetik. Bahan kimia ini ditambahkan ke dalam campuran dalam bentuk partikel dengan ukuran berbeda dengan berbagai kemampuan untuk menyebarkan cahaya.
Dengan reflektivitas 98,1%, bahan ini (barium sulfat) jauh melebihi reflektifitas cat pemantul panas yang tersedia secara komersial dengan reflektivitas 80 hingga 90%. Dalam pengujian pada permukaan luar ruangan, tim menemukan bahwa cat dapat secara signifikan menurunkan suhu dibandingkan dengan lingkungan sekitar.
Tentu ini berpotensi menghasilkan efek pendinginan yang setara dengan AC pada umumnya. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi. “Untuk mencapai tingkat pendinginan radiasi di bawah suhu sekitar, kami harus menerapkan lapisan cat setebal 400 mikron,” kata Xiulin Ruan, ilmuwan Universitas Purdue yang mengembangkan cat ini.
Ruan mengatakan, penerapan cat setebal itu tidak berpengaruh jika digunakan pada struktur stasioner yang kuat, seperti atap bangunan. Namun dalam aplikasi yang memiliki persyaratan ukuran dan berat yang tepat, cat harus lebih tipis dan lebih ringan.
Untuk itu Ruan dan timnya menggunakan resep baru dengan menambahkan boron nitrida dalam bentuk nanoplatelet heksagonal dan menawarkan reflektansi matahari sebesar 97,9%. Hasilnya, reflesi sinar matahari sedikit lebih rendah dari aslinya, namun ketebalan lapisan cat bisa berkurang tajam menjadi 150 mikron.
Bahkan cat baru ini tidak hanya lebih tipis, tetapi juga memiliki kepadatan yang lebih rendah sehingga bobotnya lebih ringan sekitar 80%. “Pesawat ruang angkasa juga harus seringan mungkin, dan cat ini bisa menjadi bagian dari itu,” kata George Chiu.
Para ilmuwan mengatakan mereka sedang dalam diskusi untuk mengkomersialkan cat mereka dan, setelah mengajukan paten untuk teknologi terbaru ini. Jadi penemuan baru cat putih ultra-tipis ini, yang lebih ringan, lebih tipis, dan lebih kuat memantulkan sinar matahari, bisa diaplikasikan secara luas.
Tim insinyur Universita Purdue telah membuat beberapa penyesuaian pada resep dan menghasilkan versi cat putih yang lebih tipis dan lebih ringan. Cat putih ultra-tipis ini, menurut mereka ideal untuk digunakan pada mobil, kereta api, dan pesawat.
“Bobot yang ringan ini membuka pintu untuk semua jenis aplikasi. Kini cat ini berpotensi untuk mendinginkan eksterior pesawat, mobil atau kereta api,” kata George Chiu, profesor teknik mesin Universitas Purdue dikutip SINDOnews dari laman newatlas, Selasa (2/10/2022).
Keunikan cat putih ultra-tipis ini mampu memantulkan sekitar 98% sinar matahari dengan menambahkan barium sulfat, senyawa kimia yang digunakan dalam kertas fotografi dan kosmetik. Bahan kimia ini ditambahkan ke dalam campuran dalam bentuk partikel dengan ukuran berbeda dengan berbagai kemampuan untuk menyebarkan cahaya.
Dengan reflektivitas 98,1%, bahan ini (barium sulfat) jauh melebihi reflektifitas cat pemantul panas yang tersedia secara komersial dengan reflektivitas 80 hingga 90%. Dalam pengujian pada permukaan luar ruangan, tim menemukan bahwa cat dapat secara signifikan menurunkan suhu dibandingkan dengan lingkungan sekitar.
Tentu ini berpotensi menghasilkan efek pendinginan yang setara dengan AC pada umumnya. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi. “Untuk mencapai tingkat pendinginan radiasi di bawah suhu sekitar, kami harus menerapkan lapisan cat setebal 400 mikron,” kata Xiulin Ruan, ilmuwan Universitas Purdue yang mengembangkan cat ini.
Ruan mengatakan, penerapan cat setebal itu tidak berpengaruh jika digunakan pada struktur stasioner yang kuat, seperti atap bangunan. Namun dalam aplikasi yang memiliki persyaratan ukuran dan berat yang tepat, cat harus lebih tipis dan lebih ringan.
Untuk itu Ruan dan timnya menggunakan resep baru dengan menambahkan boron nitrida dalam bentuk nanoplatelet heksagonal dan menawarkan reflektansi matahari sebesar 97,9%. Hasilnya, reflesi sinar matahari sedikit lebih rendah dari aslinya, namun ketebalan lapisan cat bisa berkurang tajam menjadi 150 mikron.
Bahkan cat baru ini tidak hanya lebih tipis, tetapi juga memiliki kepadatan yang lebih rendah sehingga bobotnya lebih ringan sekitar 80%. “Pesawat ruang angkasa juga harus seringan mungkin, dan cat ini bisa menjadi bagian dari itu,” kata George Chiu.
Para ilmuwan mengatakan mereka sedang dalam diskusi untuk mengkomersialkan cat mereka dan, setelah mengajukan paten untuk teknologi terbaru ini. Jadi penemuan baru cat putih ultra-tipis ini, yang lebih ringan, lebih tipis, dan lebih kuat memantulkan sinar matahari, bisa diaplikasikan secara luas.
(wib)