3 Kota di Arab Saudi yang Hijau, Nomor Terakhir Banyak Memiliki Taman dan Danau Buatan
loading...
A
A
A
RIYADH - Sejumlah kota di Arab Saudi yang dulunya berupa gurun pasir, saat ini telah berubah menjadi lebih hijau dihiasi sejumlah pepohonan. Pemerintah di beberapa kota Arab Saudi gencar melakukan program penghijauan agar menjadi lebih nyaman dan indah.
Program penghijauan juga seiring dengan program Kerajaan Arab Saudi melakukan operasi penyemaian awan. Dikutip dari laman Arabnews, operasi ini merupakan teknik modifikasi cuaca sebagai upaya meningkatkan curah hujan tahunan di beberapa kota di Arab Saudi.
Berikut 3 kota di Arab Saudi yang sukses menjalankan program penghijauan yang dirangkum SINDOnews dari sejumlah sumber, seperti Middleeastmonitor, Visitsaudi, dan The Saudi.
1. Riyadh
Riyadh, ibu kota Arab Saudi sudah berubah menjadi hijau setelah proyek penghijauan yang dikenal dengan Green Riyadh dimulai. Melalui proyek Green Riyadh, salah satu inisiatif penghijauan kota terbesar di dunia, dengan cepat mengubah wajah jalan utama di ibu kota, termasuk Jalan Raja Khalid, Makkah, dan Raja Salman, menjadi hijau.
Penghijauan dilakukan dengan penanaman spesies pohon asli setempat tersebut termasuk Ziziphus spina-christi, Acacia gerrardii dan Prosopis cineraria, umumnya dikenal sebagai pohon ghaf. Pohon-pohon tersebut dapat bertahan hidup dalam kondisi gurun yang keras dan akan tumbuh tanpa perawatan yang intensif.
Green Riyadh akan meningkatkan jumlah penghijauan dengan penanaman 7,5 juta pohon di sekitar fitur dan fasilitas utama kota. Penghijauan mampu mengurangi suhu lingkungan rata-rata sebesar 2 derajat Celcius dan meningkatkan kualitas udara. Kondisi ini mendorong orang untuk mengikuti gaya hidup yang lebih sehat dengan berjalan kaki atau bersepeda.
2. Burraidah (Qassim)
Qassim adalah salah satu dari 13 provinsi di kerajaan Arab Saudi, yang mendapat julukan Keranjang Makanan karena gandum dan kurma berlimpah di sana. Di ibu kota Qassim, Buraydah (Burraidah) yang dihuni oleh sekitar 60 persen dari total penduduk wilayah provinsi tersebut, menawarkan berbagai kurma sepanjang tahun.
Qassim memiliki iklim gurun, dengan musim panas yang panjang dan musim dingin yang pendek. Di wilayah ini hanya ada sedikit curah hujan, jadi ini adalah tempat yang bagus untuk keluar dan menjelajah.
Untuk menghijaukan wilayah kota dan gurun, pemerintah menanam pohon Saxaul yang mudah menghasilkan benih ketika menjadi lebih kering. Selama berabad-abad, jutaan pohon Saxaul yang dikenal dengan Al-Ghadha, menyediakan kayu bakar, pakan ternak, dan kesejukan.
Menanam pohon saxaul adalah bagian dari inisiatif hijau oleh pemerintah Saudi, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, polusi, dan degradasi lahan. Abduljabar, Wakil Presiden Asosiasi Lingkungan Al-Ghadha, mengatakan organisasinya berencana menanam 250.000 pohon Saxaul tahun ini di Unaizah, wilayah Qassim tengah.
3. Hail
Kota Hail terletak di wilayah pegunungan Shammar, sebelah barat lembah Al-Odairie, juga dikenal sebagai lembah Hail. Kota Hail memiliki makna sejarah khusus, juga merupakan titik transit bagi peziarah menuju Makkah Al Mukarramah dari Irak dan Suriah.
Kota ini memanjang dalam bentuk busur di sekitar gunung Shammar. Dikelilingi di barat oleh gunung Aja dan Umm-Al-Riqab serta gunung Salma di utara dan timur. Hail telah menjelma menjadi kota modern, setelah mengalami perkembangan yang menyeluruh.
Sekarang terhubung melalui jalan tol modern ke Riyadh, Makkah Al-Mukarramah, Al Madinah Al Munawarah dan Jeddah. Ada lebih dari tiga puluh taman di kota dan dua puluh lima area lanskap, seluas 1.735.163 meter persegi.
Taman umum kota termasuk Al Rasuf, Ugdah, Janeiri dan Ghar Al Majma di samping taman umum Hail dan Taman Mashar. Taman ini mencakup danau buatan 65 meter persegi dan air terjun setinggi 300 meter.
Program penghijauan juga seiring dengan program Kerajaan Arab Saudi melakukan operasi penyemaian awan. Dikutip dari laman Arabnews, operasi ini merupakan teknik modifikasi cuaca sebagai upaya meningkatkan curah hujan tahunan di beberapa kota di Arab Saudi.
Berikut 3 kota di Arab Saudi yang sukses menjalankan program penghijauan yang dirangkum SINDOnews dari sejumlah sumber, seperti Middleeastmonitor, Visitsaudi, dan The Saudi.
1. Riyadh
Riyadh, ibu kota Arab Saudi sudah berubah menjadi hijau setelah proyek penghijauan yang dikenal dengan Green Riyadh dimulai. Melalui proyek Green Riyadh, salah satu inisiatif penghijauan kota terbesar di dunia, dengan cepat mengubah wajah jalan utama di ibu kota, termasuk Jalan Raja Khalid, Makkah, dan Raja Salman, menjadi hijau.
Penghijauan dilakukan dengan penanaman spesies pohon asli setempat tersebut termasuk Ziziphus spina-christi, Acacia gerrardii dan Prosopis cineraria, umumnya dikenal sebagai pohon ghaf. Pohon-pohon tersebut dapat bertahan hidup dalam kondisi gurun yang keras dan akan tumbuh tanpa perawatan yang intensif.
Green Riyadh akan meningkatkan jumlah penghijauan dengan penanaman 7,5 juta pohon di sekitar fitur dan fasilitas utama kota. Penghijauan mampu mengurangi suhu lingkungan rata-rata sebesar 2 derajat Celcius dan meningkatkan kualitas udara. Kondisi ini mendorong orang untuk mengikuti gaya hidup yang lebih sehat dengan berjalan kaki atau bersepeda.
2. Burraidah (Qassim)
Qassim adalah salah satu dari 13 provinsi di kerajaan Arab Saudi, yang mendapat julukan Keranjang Makanan karena gandum dan kurma berlimpah di sana. Di ibu kota Qassim, Buraydah (Burraidah) yang dihuni oleh sekitar 60 persen dari total penduduk wilayah provinsi tersebut, menawarkan berbagai kurma sepanjang tahun.
Qassim memiliki iklim gurun, dengan musim panas yang panjang dan musim dingin yang pendek. Di wilayah ini hanya ada sedikit curah hujan, jadi ini adalah tempat yang bagus untuk keluar dan menjelajah.
Untuk menghijaukan wilayah kota dan gurun, pemerintah menanam pohon Saxaul yang mudah menghasilkan benih ketika menjadi lebih kering. Selama berabad-abad, jutaan pohon Saxaul yang dikenal dengan Al-Ghadha, menyediakan kayu bakar, pakan ternak, dan kesejukan.
Menanam pohon saxaul adalah bagian dari inisiatif hijau oleh pemerintah Saudi, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, polusi, dan degradasi lahan. Abduljabar, Wakil Presiden Asosiasi Lingkungan Al-Ghadha, mengatakan organisasinya berencana menanam 250.000 pohon Saxaul tahun ini di Unaizah, wilayah Qassim tengah.
3. Hail
Kota Hail terletak di wilayah pegunungan Shammar, sebelah barat lembah Al-Odairie, juga dikenal sebagai lembah Hail. Kota Hail memiliki makna sejarah khusus, juga merupakan titik transit bagi peziarah menuju Makkah Al Mukarramah dari Irak dan Suriah.
Kota ini memanjang dalam bentuk busur di sekitar gunung Shammar. Dikelilingi di barat oleh gunung Aja dan Umm-Al-Riqab serta gunung Salma di utara dan timur. Hail telah menjelma menjadi kota modern, setelah mengalami perkembangan yang menyeluruh.
Sekarang terhubung melalui jalan tol modern ke Riyadh, Makkah Al-Mukarramah, Al Madinah Al Munawarah dan Jeddah. Ada lebih dari tiga puluh taman di kota dan dua puluh lima area lanskap, seluas 1.735.163 meter persegi.
Taman umum kota termasuk Al Rasuf, Ugdah, Janeiri dan Ghar Al Majma di samping taman umum Hail dan Taman Mashar. Taman ini mencakup danau buatan 65 meter persegi dan air terjun setinggi 300 meter.
(wib)