Perilaku Aneh Penguin Jambul, Hanya Mau Mengerami Satu Telur
loading...
A
A
A
WELLINGTON - Penguin jambul tegak (Eudyptes sclateri) yang langka dari Selandia Baru ini, ternyata punya perilaku yang aneh. Penguin yang masuk kategori langka ini hanya mau mengerami satu telur dan memilih telur kedua yang ditetaskan.
Selama ini perilaku aneh penguin jambul tegak ini belum bisa dipahami, mengapa hanya mengerami satu telur dan memilih telur yang kedua. Sedangkan telur pertama malah ditinggalkan begitu saja tergeletak di sarang.
Padahal untuk bertelur bagi penguin yang kawin dengan pasangan monogami ini membutuhkan energi yang intensif. Akhirnya, para peneliti dari Universitas Otago, Selandia Baru, menemukan jawaban dari perilaku aneh penguin jambul tegak ini.
Setelah mempelajari biologi perkembangbiakan penguin jambul tegak, spesies yang dikenal karena mahkota bulunya yang runcing, para peneliti mengetahui bahwa induk penguin sengaja mengerami satu telur karena tidak dapat memberi makan dua anaknya sekaligus.
Uniknya, penguin jambul tegak ini hanya memilih telur kedua untuk diinkubasi (dierami) sampai menetas. Penguin jambul tegak sengaja membiarkan telur pertama dan menunggu selama 5 hari untuk telur kedua.
“Telur kedua ternyata ukurannya jauh lebih besar dari telur pertama. Biasanya pada berbagai burung secara umum, telur kedua dan selanjutnya ukurannya lebih kecil. Berbeda pada penguin jambul, telur kedua rata-rata 85% lebih besar dari yang pertama,” kata Lloyd David, profesor di departemen komunikasi sains di Universitas dari Otago dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (13/10/2022).
Perbandingan ukuran antara telur pertama (kiri) dan telur kedua yang diletakkan oleh penguin jambul tegak. Foto/Live Science
Hasil penelitian ini diterbitkan pada 12 Oktober 2022 di jurnal PLOS One setelah para ilmuwan membandingkan telur dari koloni 158 penguin. Para peneliti menghabiskan 250 jam mengamati penguin dan telur mereka di pulau Bounty dan Antipodes, setitik tanah berbatu di Samudra Pasifik Selatan di lepas pantai tenggara daratan Selandia Baru.
“Kami memperhatikan bahwa sekitar 45% penguin bahkan tidak mau repot-repot mengerami telur pertama. Mereka hanya melihatnya setelah diletakkan,” kata Davis. Berbeda dengan kebanyakan spesies penguin akan membuat sarang dengan batu, tongkat, dan rumput, sebanyak 90% penguin jambul tegak bertelur di platform berbatu yang tidak terlalu rata, sehingga telurnya cenderung menggelinding.
Satu-satunya spesies lain yang diketahui melakukan perilaku serupa dengan penguin jambul tegak adalah penguin makaroni dari Antartika, yang masih berkerabat dekat. “Mereka adalah penguin yang terlupakan dan sedikit yang diketahui tentang mereka,” kata Davis.
Selama ini perilaku aneh penguin jambul tegak ini belum bisa dipahami, mengapa hanya mengerami satu telur dan memilih telur yang kedua. Sedangkan telur pertama malah ditinggalkan begitu saja tergeletak di sarang.
Padahal untuk bertelur bagi penguin yang kawin dengan pasangan monogami ini membutuhkan energi yang intensif. Akhirnya, para peneliti dari Universitas Otago, Selandia Baru, menemukan jawaban dari perilaku aneh penguin jambul tegak ini.
Setelah mempelajari biologi perkembangbiakan penguin jambul tegak, spesies yang dikenal karena mahkota bulunya yang runcing, para peneliti mengetahui bahwa induk penguin sengaja mengerami satu telur karena tidak dapat memberi makan dua anaknya sekaligus.
Uniknya, penguin jambul tegak ini hanya memilih telur kedua untuk diinkubasi (dierami) sampai menetas. Penguin jambul tegak sengaja membiarkan telur pertama dan menunggu selama 5 hari untuk telur kedua.
“Telur kedua ternyata ukurannya jauh lebih besar dari telur pertama. Biasanya pada berbagai burung secara umum, telur kedua dan selanjutnya ukurannya lebih kecil. Berbeda pada penguin jambul, telur kedua rata-rata 85% lebih besar dari yang pertama,” kata Lloyd David, profesor di departemen komunikasi sains di Universitas dari Otago dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (13/10/2022).
Perbandingan ukuran antara telur pertama (kiri) dan telur kedua yang diletakkan oleh penguin jambul tegak. Foto/Live Science
Hasil penelitian ini diterbitkan pada 12 Oktober 2022 di jurnal PLOS One setelah para ilmuwan membandingkan telur dari koloni 158 penguin. Para peneliti menghabiskan 250 jam mengamati penguin dan telur mereka di pulau Bounty dan Antipodes, setitik tanah berbatu di Samudra Pasifik Selatan di lepas pantai tenggara daratan Selandia Baru.
“Kami memperhatikan bahwa sekitar 45% penguin bahkan tidak mau repot-repot mengerami telur pertama. Mereka hanya melihatnya setelah diletakkan,” kata Davis. Berbeda dengan kebanyakan spesies penguin akan membuat sarang dengan batu, tongkat, dan rumput, sebanyak 90% penguin jambul tegak bertelur di platform berbatu yang tidak terlalu rata, sehingga telurnya cenderung menggelinding.
Satu-satunya spesies lain yang diketahui melakukan perilaku serupa dengan penguin jambul tegak adalah penguin makaroni dari Antartika, yang masih berkerabat dekat. “Mereka adalah penguin yang terlupakan dan sedikit yang diketahui tentang mereka,” kata Davis.
(wib)