Fenomena Tengah Hari Lebih Awal Terjadi 3 November Besok, Ini Dampaknya buat Umat Islam

Rabu, 02 November 2022 - 22:30 WIB
loading...
A A A
Adapun perata waktu adalah selisih antara waktu matahari sejati nyata dengan waktu matahari rata-rata. Nah, waktu matahari sejati merupakan waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian matahari sebenarnya.

Sementara itu, waktu matahari rata-rata merupakan waktu buatan yang dicocokkan dengan pengukuran diurnal motion atau gerakan nyata bintang mengelilingi bumi. Panjangnya konstan terjadi selama 24 jam, meski jumlah sinar matahari yang dipancarkan bisa berubah.

Perbedaan perata waktu matahari sendiri terjadi karena dua faktor. Keduanya adalah kemiringan sumbu bumi dan tingkat kelonjongan orbit bumi.



Pada September-Desember dan Maret-Juni, sumbu bumi menjauhi titik seimbang menuju simpangan maksimumnya. Dampaknya, matahari akan transit lebih cepat.

Sebaliknya, pada Juni-September dan Desember-Maret, sumbu bumi menjauhi simpangan maksimum menuju titik seimbang. Hasilnya, matahari jadi transit lebih lambat.

Dilansir Climate NASA, bentuk orbit bumi dipengaruhi oleh tingkat gravitasi dari dua planet raksasa dengan gas terbesar di tata surya, yakni Jupiter dan Saturnus. Jadi, orbit bumi kadang bisa melingkar atau lebih lonjong maupun elips.

Orbit bumi yang sedang dalam kondisi elips dengan kelonjongan 1/60 disebut sebagai aphelion. Adapun ketika bumi dekat dengan matahari disebut perihelion. Ketika bumi sedang bergerak menjauhi perihelion ke aphelion pada Januari-Juli, matahari akan transit lebih lambat.

Sebaliknya, ketika menjauhi aphelion dan kembali ke perihelion pada Juli-Januari, matahari akan transit lebih cepat. Pada periode inilah bumi kita saat ini. Puncaknya, bakal terjadi di awal November.
(wsb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)