Rahasia Putri Malu Menutup Diri Terungkap, Peneliti Jepang Temukan Jawabannya
loading...
A
A
A
TOKYO - Rahasia tanaman putri malu (Mimosa pudica) memiliki refleks cepat menutup daunnya ketika disentuh akhirnya terungkap. Peneliti Jepang mengungkapkan bahwa putri malu memiliki mekanisme sinyal kimia dan listrik untuk menggulung daunnya ketika disentuh.
Tanaman putri malu yang oleh orang Barat dikenal sebagai touch-me-not, terkenal karena kemampuannya menggulung daun dengan cepat saat disentuh. Tanaman putri malu mampu menarik kembali selebaran daun yang memanjang seperti pinus ke tulang belakang tengahnya.
Namun, hingga saat ini, mekanisme pasti di balik refleks ini sebagian besar masih menjadi misteri. Teori utama selama ini digunakan adalah bahwa putri malu menutup daun untuk melindungi diri dari serangga lapar. Alasan lainnya tanaman malu menutup daunnya untuk mengurangi kehilangan air.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan 14 November 2022 di jurnal Nature Communications, peneliti Jepang berhasil mengungkap rahasia putri malu menutup daunnya dengan cepat. Masatsugu Toyota, seorang ahli fisiologi tanaman di Universitas Saitama di Jepang, menyebutkan putri malu memiliki mekanisme sinyal kimia dan listrik untuk menggulung daunnya.
Kemampuan mekanisme sinyal kimia dan listrik putri malu diketahui setelah direkam menggunakan video dalam kilatan cahaya neon. Tim peneliti membuat tanaman putri malu berpendar kemudian memfilmkan daunnya saat meringkuk.
Rekaman yang dihasilkan mengungkapkan bahwa sinyal kimia dan listrik bergerak bersamaan melalui daun dan memicu untuk ditarik kembali. Rekaman ini mengungkapkan bagaimana tanaman menutup daun dalam hitungan detik, meskipun tak punya saraf dan otot.
Dalam rekaman terlihat, bagian daun menyala saat potensial aksi (depolarisasi listrik membran sel) bergerak melaluinya. Ini mirip dengan cara saraf bekerja pada hewan tetapi tanpa sel khusus untuk menyalurkan energi listrik, namun sinyal berjalan lebih lambat melalui jaringan tumbuhan.
Para peneliti menyebutkan ini adalah mekanisme pensinyalan utama yang digunakan oleh tanaman putri malu. Melalui rekaman ini untuk pertama kalinya mengungkapkan dengan tepat bagaimana sinyal tersebut dibuat.
Saat sel terdepolarisasi, mereka melepaskan ion kalsium yang bereaksi dengan penanda fluoresen yang ditempatkan pada tanaman. Penggunaan fluoresen menghasilkan kilatan yang mencolok secara berurutan di sepanjang bagian tengah daun.
Tanaman putri malu memiliki organ kecil yang disebut pulvini untuk melepaskan ion kalsium, yang menarik kembali selebaran daun menggunakan perubahan tekanan air. Setelah satu pulvini diaktifkan, kemudian mengirimkan sinyal ke pulvini yang berdekatan, yang menciptakan efek domino (menutup daun) di sepanjang punggung daun.
Dari rekaman ini para ilmuwan mengetahui seberapa cepat pulvini berinteraksi dengan selebaran yang bersebelahan. “Pulvini menerima sinyal sekitar 0,1 detik sebelum selebaran berkontraksi, ini sangat cepat untuk tanaman,” kata Masatsugu Toyota dikutip dari laman Live Science, Kamis (24/11/2022).
Tanaman putri malu yang oleh orang Barat dikenal sebagai touch-me-not, terkenal karena kemampuannya menggulung daun dengan cepat saat disentuh. Tanaman putri malu mampu menarik kembali selebaran daun yang memanjang seperti pinus ke tulang belakang tengahnya.
Namun, hingga saat ini, mekanisme pasti di balik refleks ini sebagian besar masih menjadi misteri. Teori utama selama ini digunakan adalah bahwa putri malu menutup daun untuk melindungi diri dari serangga lapar. Alasan lainnya tanaman malu menutup daunnya untuk mengurangi kehilangan air.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan 14 November 2022 di jurnal Nature Communications, peneliti Jepang berhasil mengungkap rahasia putri malu menutup daunnya dengan cepat. Masatsugu Toyota, seorang ahli fisiologi tanaman di Universitas Saitama di Jepang, menyebutkan putri malu memiliki mekanisme sinyal kimia dan listrik untuk menggulung daunnya.
Kemampuan mekanisme sinyal kimia dan listrik putri malu diketahui setelah direkam menggunakan video dalam kilatan cahaya neon. Tim peneliti membuat tanaman putri malu berpendar kemudian memfilmkan daunnya saat meringkuk.
Rekaman yang dihasilkan mengungkapkan bahwa sinyal kimia dan listrik bergerak bersamaan melalui daun dan memicu untuk ditarik kembali. Rekaman ini mengungkapkan bagaimana tanaman menutup daun dalam hitungan detik, meskipun tak punya saraf dan otot.
Dalam rekaman terlihat, bagian daun menyala saat potensial aksi (depolarisasi listrik membran sel) bergerak melaluinya. Ini mirip dengan cara saraf bekerja pada hewan tetapi tanpa sel khusus untuk menyalurkan energi listrik, namun sinyal berjalan lebih lambat melalui jaringan tumbuhan.
Para peneliti menyebutkan ini adalah mekanisme pensinyalan utama yang digunakan oleh tanaman putri malu. Melalui rekaman ini untuk pertama kalinya mengungkapkan dengan tepat bagaimana sinyal tersebut dibuat.
Saat sel terdepolarisasi, mereka melepaskan ion kalsium yang bereaksi dengan penanda fluoresen yang ditempatkan pada tanaman. Penggunaan fluoresen menghasilkan kilatan yang mencolok secara berurutan di sepanjang bagian tengah daun.
Tanaman putri malu memiliki organ kecil yang disebut pulvini untuk melepaskan ion kalsium, yang menarik kembali selebaran daun menggunakan perubahan tekanan air. Setelah satu pulvini diaktifkan, kemudian mengirimkan sinyal ke pulvini yang berdekatan, yang menciptakan efek domino (menutup daun) di sepanjang punggung daun.
Dari rekaman ini para ilmuwan mengetahui seberapa cepat pulvini berinteraksi dengan selebaran yang bersebelahan. “Pulvini menerima sinyal sekitar 0,1 detik sebelum selebaran berkontraksi, ini sangat cepat untuk tanaman,” kata Masatsugu Toyota dikutip dari laman Live Science, Kamis (24/11/2022).
(wib)