Virus Zombie, 1 dari 3 Ramalan Baba Vanga yang Benar Terjadi pada 2022
loading...
A
A
A
Dia juga samar-samar meramalkan bahwa kota-kota besar akan dilanda kekeringan dan kekurangan air yang melumpuhkan.
Ramalan Vanga itu menjadi kenyataan, faktanya saat ini sungai-sungai di Eropa mengering akibat cuaca ekstrem. Dan tak hanya Eropa, negara Asia seperti dan India juga mengalam kekeringan hebat yang suhu panasnya mencapai 45 derajat celcius.
Di tempat lain, mistikus yang meninggal lebih dari 25 tahun lalu itu meramalkan kelaparan di India karena penurunan suhu.
3. Badai Matahari
Baba Vanga per Tsunami Matahari. Kejadian ini terjadi pada 21 Juli 2022, yang menghasilkan badai matahari Full-Halo yang melemparkan awan plasma serta partikel matahari lainnya di jalur bumi.
Padahal biasanya, Coronal mass ejection (CME), tidak diarahkan ke Bumi sehingga aman bagi orang-orang di sekitarnya.
Coronal mass ejection (CME) adalah jenis badai matahari tertentu yang biasanya berkembang di daerah matahari yang paling aktif, di mana medan magnetnya sangat kuat.
Matahari memuntahkan gumpalan plasma yang sangat besar ketika garis medan magnetnya yang bengkok atau melengkung tiba-tiba mengkonfigurasi ulang diri mereka sendiri.
Dikutip dari laman natureworldnews, CME berukuran besar dan cepat dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 4,5 juta mil per jam. Materi yang dikeluarkan dari matahari dalam CME dapat terdiri dari miliaran ton partikel atmosfer matahari serta membawa medan magnet yang tertanam.
Ramalan Vanga itu menjadi kenyataan, faktanya saat ini sungai-sungai di Eropa mengering akibat cuaca ekstrem. Dan tak hanya Eropa, negara Asia seperti dan India juga mengalam kekeringan hebat yang suhu panasnya mencapai 45 derajat celcius.
Di tempat lain, mistikus yang meninggal lebih dari 25 tahun lalu itu meramalkan kelaparan di India karena penurunan suhu.
3. Badai Matahari
Baba Vanga per Tsunami Matahari. Kejadian ini terjadi pada 21 Juli 2022, yang menghasilkan badai matahari Full-Halo yang melemparkan awan plasma serta partikel matahari lainnya di jalur bumi.
Padahal biasanya, Coronal mass ejection (CME), tidak diarahkan ke Bumi sehingga aman bagi orang-orang di sekitarnya.
Coronal mass ejection (CME) adalah jenis badai matahari tertentu yang biasanya berkembang di daerah matahari yang paling aktif, di mana medan magnetnya sangat kuat.
Matahari memuntahkan gumpalan plasma yang sangat besar ketika garis medan magnetnya yang bengkok atau melengkung tiba-tiba mengkonfigurasi ulang diri mereka sendiri.
Dikutip dari laman natureworldnews, CME berukuran besar dan cepat dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 4,5 juta mil per jam. Materi yang dikeluarkan dari matahari dalam CME dapat terdiri dari miliaran ton partikel atmosfer matahari serta membawa medan magnet yang tertanam.
(wbs)