Ini 2 Gurun Terpanas dan Terdingin yang Paling Luas di Dunia, Ukurannya Melebihi Negara AS dan China
loading...
A
A
A
PARIS - Gurun dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari bentangan luas pasir yang menghanguskan hingga lapisan es yang sangat besar. Gurun Sahara merupakan gurun terpanas paling luas dan Antartika menjadi gurun paling dingin di dunia.
Menurut Jonathan Wille, ahli meteorologi dan klimatologi Antartika di Universitas Grenoble di Prancis, wilayah mana pun yang memiliki curah hujan kurang dari 9,8 inci atau 25 sentimeter per tahun memenuhi syarat sebagai gurun.
“Beberapa wilayah Antartika, seperti McMurdo Dry Valleys, diyakini tidak menerima curah hujan apa pun dalam 14 juta tahun,” kata Wille dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (2/1/2022).
Wille, yang memimpin studi tahun 2021 di jurnal JGR Atmospheres mengamati curah hujan Antartika, menganggap gurun beku ini sering diabaikan. Kurangnya curah hujan yang luar biasa ini sebagian besar disebabkan oleh suhu dingin, pegunungan terdekat yang menghalangi awan, dan angin kencang yang menyedot kelembapan dari udara.
“Padahal dengan luas 14,2 juta kilometer persegi atau 5,5 juta mil persegi, Antartika adalah gurun terbesar di dunia,” kata Wille. Luas Antartika setara menggabungkan wilayah negara Amerika Serikat (9,834 juta km persegi) dan Australia (7,692 juta km persegi), sehingga memenuhi syarat sebagai gurun dingin terbesar di Bumi.
Menurut para ilmuwan yang merupakan bagian dari proyek LTER (Penelitian Ekologi Jangka Panjang) National Science Foundation di Antartika, Lembah Kering McMurdo tidak memiliki salju atau es kecuali beberapa danau yang tertutup es secara permanen. Tapi itu tidak sepenuhnya tak berpenghuni, ada mikroba dan lumut.
Sedangkan untuk gurun terpanas, adalah Gurun Sahara yang membentang di Afrika bagian utara seluasnya 3,55 juta mil persegi atau 9,2 juta km persegi. Cakupan wilayahnya setara dengan luas daratan Negara China yang mencapai 9,597 juta km persegi.
Menurut Andre Vicente Liz, seorang kandidat doktor di University of Porto, gurun Sahara mengungkapkan berbagai fitur geografis dan bentuk kehidupan. Bentang alam Sahara yang beragam tidak hanya mencakup bukit pasirnya yang terkenal, tetapi juga medan bebatuan, dataran garam, pegunungan, dan sabana yang bahkan mungkin memiliki air.
“Sahara menyajikan karakteristik geografis yang jelas yang sebagian besar bertentangan dengan persepsi yang ada, terutama lanskap yang sangat beragam,” kata Liz.
Ada beberapa area, seperti kolam batu yang dikenal sebagai "gueltas", di mana keanekaragaman hayati sangat tinggi. Area ini berfungsi sebagai tempat berlindung bagi spesies yang harus meninggalkan habitatnya karena perubahan cuaca yang tiba-tiba dan tidak dapat ditolerir.
“Kawasan ini dikenal sebagai 'refugia' keanekaragaman hayati dan sangat menarik untuk perencanaan konservasi dalam konteks darurat iklim saat ini. Di mana mereka dapat memainkan peran kunci sebagai penyangga iklim,” tutur Liz.
Menurut Jonathan Wille, ahli meteorologi dan klimatologi Antartika di Universitas Grenoble di Prancis, wilayah mana pun yang memiliki curah hujan kurang dari 9,8 inci atau 25 sentimeter per tahun memenuhi syarat sebagai gurun.
“Beberapa wilayah Antartika, seperti McMurdo Dry Valleys, diyakini tidak menerima curah hujan apa pun dalam 14 juta tahun,” kata Wille dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (2/1/2022).
Wille, yang memimpin studi tahun 2021 di jurnal JGR Atmospheres mengamati curah hujan Antartika, menganggap gurun beku ini sering diabaikan. Kurangnya curah hujan yang luar biasa ini sebagian besar disebabkan oleh suhu dingin, pegunungan terdekat yang menghalangi awan, dan angin kencang yang menyedot kelembapan dari udara.
“Padahal dengan luas 14,2 juta kilometer persegi atau 5,5 juta mil persegi, Antartika adalah gurun terbesar di dunia,” kata Wille. Luas Antartika setara menggabungkan wilayah negara Amerika Serikat (9,834 juta km persegi) dan Australia (7,692 juta km persegi), sehingga memenuhi syarat sebagai gurun dingin terbesar di Bumi.
Menurut para ilmuwan yang merupakan bagian dari proyek LTER (Penelitian Ekologi Jangka Panjang) National Science Foundation di Antartika, Lembah Kering McMurdo tidak memiliki salju atau es kecuali beberapa danau yang tertutup es secara permanen. Tapi itu tidak sepenuhnya tak berpenghuni, ada mikroba dan lumut.
Sedangkan untuk gurun terpanas, adalah Gurun Sahara yang membentang di Afrika bagian utara seluasnya 3,55 juta mil persegi atau 9,2 juta km persegi. Cakupan wilayahnya setara dengan luas daratan Negara China yang mencapai 9,597 juta km persegi.
Menurut Andre Vicente Liz, seorang kandidat doktor di University of Porto, gurun Sahara mengungkapkan berbagai fitur geografis dan bentuk kehidupan. Bentang alam Sahara yang beragam tidak hanya mencakup bukit pasirnya yang terkenal, tetapi juga medan bebatuan, dataran garam, pegunungan, dan sabana yang bahkan mungkin memiliki air.
“Sahara menyajikan karakteristik geografis yang jelas yang sebagian besar bertentangan dengan persepsi yang ada, terutama lanskap yang sangat beragam,” kata Liz.
Ada beberapa area, seperti kolam batu yang dikenal sebagai "gueltas", di mana keanekaragaman hayati sangat tinggi. Area ini berfungsi sebagai tempat berlindung bagi spesies yang harus meninggalkan habitatnya karena perubahan cuaca yang tiba-tiba dan tidak dapat ditolerir.
“Kawasan ini dikenal sebagai 'refugia' keanekaragaman hayati dan sangat menarik untuk perencanaan konservasi dalam konteks darurat iklim saat ini. Di mana mereka dapat memainkan peran kunci sebagai penyangga iklim,” tutur Liz.
(wib)