Matahari Memesona saat Terbenam di Bumi, Bagaimana Dilihat dari Planet Lain?
loading...
A
A
A
Jika atmosfer planet didominasi oleh sesuatu selain gas, segala sesuatu tentang bagaimana Matahari terbenam akan berbeda. Contohnya Mars yang memperlihatkan langit biru. "Kepadatan gas atmosfer hanya sekitar 1/80 dari yang ada di sini. Hamburan didominasi oleh partikel debu yang lebih besar," kata Ehler tentang Mars.
Dalam sebuah studi tahun 2014 yang menggunakan data dari Mars rover Spirit, Ehler dan rekan-rekannya menemukan fakta debu Mars menghamburkan cahaya sangat berbeda dari molekul gas. "Alasan Matahari terbenam biru adalah pola di mana cahaya menceraiberaikan partikel-partikel (debu) itu," katanya.
Molekul gas, seperti yang ada di Bumi, menyebarkan cahaya ke segala arah. "Sebaliknya, debu menyebarkan cahaya terutama dalam satu arah - arah depan," kata Ehler.
Terlebih lagi, lanjut dia, partikel debu menyebarkan cahaya merah pada sudut yang jauh lebih luas daripada cahaya biru. Karena cahaya biru tidak tersebar luas, ia menjadi lebih terkonsentrasi, jadi cahaya biru sekitar enam kali lebih kuat dari cahaya merah di Mars.
Ketika melihat matahari terbenam di Mars, Anda akan benar-benar melihat bahwa "cakram Matahari berwarna putih, karena cahaya tidak berubah warna ketika melewati atmosfer Mars. "Di sekeliling Matahari ada cahaya kebiruan. Dan selanjutnya keluar, langit mulai tampak kemerahan. Di sana, Anda melihat warna merah berserakan di sudut yang lebih besar," katanya lagi.
Adapun planet dan bulan lainnya, hampir tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana Matahari terbenam akan terlihat tanpa memiliki pemahaman menyeluruh tentang komposisi atmosfer mereka. Jika benda langit ini memiliki atmosfer gas, kita akan mulai melihat panjang gelombang cahaya yang lebih panjang saat matahari terbenam.
"Di mana atmosfer didominasi oleh zat lain, saya tidak bisa memberi tahu Anda," kata Ehler.
Dalam sebuah studi tahun 2014 yang menggunakan data dari Mars rover Spirit, Ehler dan rekan-rekannya menemukan fakta debu Mars menghamburkan cahaya sangat berbeda dari molekul gas. "Alasan Matahari terbenam biru adalah pola di mana cahaya menceraiberaikan partikel-partikel (debu) itu," katanya.
Molekul gas, seperti yang ada di Bumi, menyebarkan cahaya ke segala arah. "Sebaliknya, debu menyebarkan cahaya terutama dalam satu arah - arah depan," kata Ehler.
Terlebih lagi, lanjut dia, partikel debu menyebarkan cahaya merah pada sudut yang jauh lebih luas daripada cahaya biru. Karena cahaya biru tidak tersebar luas, ia menjadi lebih terkonsentrasi, jadi cahaya biru sekitar enam kali lebih kuat dari cahaya merah di Mars.
Ketika melihat matahari terbenam di Mars, Anda akan benar-benar melihat bahwa "cakram Matahari berwarna putih, karena cahaya tidak berubah warna ketika melewati atmosfer Mars. "Di sekeliling Matahari ada cahaya kebiruan. Dan selanjutnya keluar, langit mulai tampak kemerahan. Di sana, Anda melihat warna merah berserakan di sudut yang lebih besar," katanya lagi.
Adapun planet dan bulan lainnya, hampir tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana Matahari terbenam akan terlihat tanpa memiliki pemahaman menyeluruh tentang komposisi atmosfer mereka. Jika benda langit ini memiliki atmosfer gas, kita akan mulai melihat panjang gelombang cahaya yang lebih panjang saat matahari terbenam.
"Di mana atmosfer didominasi oleh zat lain, saya tidak bisa memberi tahu Anda," kata Ehler.
(iqb)